Sidoarjo (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, siap melakukan revitalisasi makam ulama Pondok Pesantren Sono di Desa Sidokerto, Kecamatan Buduran, Sidoarjo.
Revitalisasi tersebut dilakukan karena komplek makam yang berada di dalam Asrama Guspujat Puspalad (Pusat Peralatan TNI AD) Buduran.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor mengatakan di komplek makam tersebut akan dibangun pendopo.
"Selain itu, area parkir diperluas lagi, dibangun khusus untuk tempat parkir mobil dan motor," katanya di Sidoarjo, Rabu.
Jalur aksesnya pun dibuat dua pintu, yakni sebelah barat dijadikan gerbang masuk, kemudian sebelah timur sebagai akses pintu keluar makam.
Untuk menambah artistik dan akulturasi budaya, kedua gerbang dibangun gapura berdiri tegak di kanan kirinya gerbang seperti gapura Majapahit.
Nantinya, lanjut dia, para peziarah tidak lagi melalui gerbang Asrama Guspujat untuk masuk ke area makam, tetapi peziarah bisa langsung masuk ke area makam melalui pintu gerbang utama di Jalan Kstarian.
"Di komplek makam Pendiri Pondok Sono K.H. Muhayyin beserta putranya K.H. Abu Umar, K.H. Zarkasyi serta dzurriyahnya (keturunan), di antaranya K.H. Said dan K.H. Masum juga ikut direnovasi. Makam para tokoh pendidikan Islam sekaligus pejuang kemerdekaan itu akan dibangun pendopo," jelas Gus Muhdlor, sapaan akrabnya.
Ia mengatakan pada beberapa titik area makam juga disediakan tempat wudhu dan toilet umum serta gazebo-gazebo bagi para peziarah.
Untuk menambah suasana sejuk akan dibangun juga taman. Bangunan masjid yang berada persis di sebelah timur makam nantinya juga akan direvitalisasi.
Menurut Gus Muhdlor, revitalisasi makam ulama sepuh Pondok Sono tersebut sebagai bentuk penghormatan pemerintah.
"Kegigihan KH. Muhayyin beserta dzurriyahnya patut menjadi contoh generasi saat ini. Beliau adalah ulama panutan kita semua. InsyaAllah akan segera dilakukan revitalisasi," katanya.