Surabaya (ANTARA) - Sejumlah wilayah di Kota Surabaya, Jawa Timur, terendam banjir akibat hujan deras disertai petir terjadi sejak Senin dini hari hingga pagi.
"Pagi saya bangun ternyata air sudah masuk rumah," kata warga Medayu Utara, Rungkut, Surabaya, Andik saat menguras air di dalam rumahnya yang terkena banjir.
Diketahui hujan yang terjadi kurang lebih sekitar lima jam merata di hampir semua wilayah di Kota Surabaya. Salah satu banjir paling parah terjadi kawasan Surabaya bagian timur atau tepatnya di Kecamatan Rungkut dan Gunung Anyar.
Seperti halnya di Jalan Pandugo dan Panjaringan terlihat air setinggi setengah meter menenggelamkan badan jalan. Akibatnya di jalan tersebut tidak bisa dilewati. Sejumlah kendaraan baik roda empat dan dua terlihat berhenti karena mogok.
Menurut Andik, baru kali ini air hujan masuk ke dalam rumahnya setelah akhir tahun lalu gorong-gorong di depan rumahnya telah terpasang. Tidak hanya itu, lanjut dia, tiga tahun lalu, dia juga telah meninggikan bangunan rumahnya.
"Tapi ya air tetap masuk rumah. Masak saya harus meninggikan rumah lagi," ujar Andik sambil memegang kepalanya.
Hal sama juga dikatakan warga Gunung Anyar, Rokim. Ia mengaku rumahnya juga ikut terendam air hujan. "Hujan tidak berhenti henti akibatnya air masuk rumah," kata dia.
Rokim mengatakan, yang dibutuhkan saat ini agar Pemkot Surabaya bergerak cepat memfungsikan rumah pompa yang ada agar air cepat surut.
"Kalau seperti ini warga tidak bisa aktifitas. Padahal saya harus kerja pagi ini," ujar dia.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya Ridwan Mubarun mengatakan, saat ini personel BPBD telah dikerahkan untuk menangani banjir di Surabaya.
"Ini sedang penangan," kata Ridwan.
Menurut Ridwan, pompa air yang dimiliki Pemkot Surabaya telah dihidupkan semua. Hanya saja, lanjut dia, saat ini kondisi air laut pasang sehingga tidak bisa dibuang ke laut.