Tulungagung (ANTARA) - Paguyuban nelayan di sekitar Pantai Sine, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, berharap Pemkab setempat mendukung dan memfasilitasi penyediaan stasiun pengisian bahan bakar minyak untuk nelayan (SPBN) di Pelabuhan Sine.
"Ketersediaan SPBN akan sangat bermanfaat bagi operasional nelayan di sini. Selama ini untuk mendapatkan minyak solar lokasinya masih terlalu jauh" kata Ketua Paguyuban Nelayan Pantai Sine, Jaiman, di Tulungagung, Minggu.
Jaiman hanya satu dari sekian ratus nelayan yang selama ini berharap di Pelabuhan Sine bisa segera dibangun SPBN.
Hal serupa sempat mereka sampaikan ke Bupati Tulungagung Maryoto Birowo usai ritual larung sesaji di Pantai Sine, Jumat (3/5).
Saat itu para nelayan menyampaikan kendala operasional mereka yang kerap kesulitan mendapat BBM solar untuk bahan bakar perahu.
Padahal untuk sekali melaut selama sepekan, kapal yang ukurannya di bawah 20 gros ton membutuhkan solar sekitar 500 liter.
Sedang di SPBU Kalidawir, lokasi terdekat pembelian solar nelayan Sine, kuota volume pembelian para nelayan dibatasi maksimal 200 liter per perahu.
Dengan asumsi jumlah perahu yang beroperasi di sekitar pelabuhan Sine saat ini ada sekitar 125 unit perahu berbagai ukuran.
Jika satu perahu rata-rata membutuhkan BBM solar sebanyak 200 liter, itu artinya 125 unit perahu jika berfungsi semua membutuhkan bahan bakar untuk menggerakkan mesin kapal/perahu sebanyak 25 ribu liter solar.
Menanggapi keluhan itu, Bupati Tulungagung Maryoto Birowo merespon positif aspirasi nelayan tersebut.
"Ini, kami sudah usulkan sejak dua tahun lalu," kata Maryoto.
Usulan itu sempat disurvei, namun dari pihak Pertamina belum meluluskan permintaan tersebut dengan pertimbangan jumlah nelayan terlalu sedikit. Imbasnya, SPBN sampai saat ini belum jadi dibangun.
Jika usulan ini direalisasikan, pihaknya meminta dua titik SPBN, yaitu berada di sekitar Pantai Sine dan Pantai Popoh. "Mudah-mudahan sekarang bisalah," kata Maryoto.