Jakarta (ANTARA) - Dalam rangka merayakan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Departemen Lingkungan Hidup Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) bersama Komunitas Peduli Ciliwung (KPC) Gerakan Masyarakat Bersih Sungai Ciliwung (Gema Bersuci) mengadakan kegiatan bersih-bersih di bantaran Sungai Ciliwung di Kelurahan Pejaten Timur, Jakarta Selatan.
Kepala Departemen Lingkungan Hidup BEM UI, Kevin Wisnumurthi Adhi Nugroho, menyampaikan bahwa Hari Lingkungan Hidup Sedunia merupakan momentum yang tepat bagi manusia untuk lebih peduli terhadap bumi dan segala isinya.
“Hari Lingkungan Hidup Sedunia pertama digagas dengan slogan ‘Only One Earth’. Kini, pada perayaan Hari Lingkungan Hidup ke-48, slogan tersebut kembali digaungkan. Slogan tersebut memiliki arti bahwa kita hanya punya satu planet untuk ditinggali," kata Kevin dalam siaran pers, Minggu.
Baca juga: BEM UI beri bantuan beasiswa hasil konversi sampah sampah dan elektronik
"Maka dari itu, sudah seharusnya kita menjaga satu satunya planet yang sudah mengaruniakan anugerah alam yang sangat banyak kepada kita. Dalam hal ini, menjaga dan melestarikan Sungai Ciliwung yang merupakan salah satu penyokong kehidupan juga menjadi tanggung jawab kita, khususnya yang bertempat tinggal di sekitarnya,” lanjut dia.
Pendiri KPC Gema Bersuci Royani menambahkan bahwa kegiatan bersih-bersih Sungai Ciliwung merupakan langkah yang tepat untuk dilakukan karena menurutnya, pencemaran di sungai tersebut sudah berada dalam kondisi mengkhawatirkan.
Pasalnya, menurut dia, sekitar tahun 1967, pembangunan di Jakarta mulai menggunakan pasir yang ditambang dari Ciliwung. Kemudian pada 1970, Ciliwung mulai tercemar limbah, termasuk limbah plastik.
“Bukan waktunya lagi kita semua saling menyalahkan satu sama lain dan seharusnya aksi bersih-bersih ini dapat dilakukan bekerja sama dengan seluruh stakeholders yang ada, baik pemerintah, masyarakat, organisasi lingkungan, maupun pelaku usaha,” imbuhnya.
Kegiatan bersih-bersih tersebut turut melibatkan UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, pramuka MTsN 23 Jakarta, warga sekitar lokasi, dan masyarakat umum.
Rangkaian kegiatan bersih-bersih dimulai dengan pembagian kelompok dan mobilisasi ke titik pembersihan. Kemudian, dilanjutkan dengan pemungutan sampah oleh kelompok-kelompok yang telah dibagikan dan ditutup dengan penimbangan sampah.
Guna memeriahkan acara, terdapat hadiah yang diberikan kepada kelompok dengan jumlah sampah terbanyak.
Baca juga: Rektor UI harap calon komisioner OJK harus pahami perilaku di lapangan
Baca juga: Evi Fitriani dikukuhkan menjadi Guru Besar Ilmu Hubungan Internasional UI