Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, mengungkapkan bahwa saat ini capaian indikator indeks pendidikan di kota itu pada tahun 2021 naik 0,76 dibandingkan dengan 2020 dari 0,75.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Siswanto di Kediri, Senin mengemukakan tujuan dilakukan pengukuran indeks pendidikan untuk meningkatkan pencapaian standar pelayanan minimal serta meningkatkan pemerataan dan kualitas pendidikan dasar.
"Indeks pendidikan merupakan komponen yang menyusun indeks pembangunan manusia (IPM) yang dipresentasikan oleh indikator rata-rata lama sekolah (RLS) dan harapan lama sekolah (HLS). Ini untuk meningkatkan pencapaian standar pelayanan minimal serta meningkatkan pemerataan dan kualitas pendidikan dasar," katanya.
Ia menjelaskan untuk angka RLS dan HLS Kota Kediri tahun 2021 juga terjadi peningkatan dibandingkan tahun 2020. Di 2020, angka RLS yang diraih Kota Kediri 9,93 dan meningkat menjadi 10,15 pada 2021, sedangkan HLS, dari 15,26 pada tahun 2020 menjadi 15,27 pada 2021.
"RLS untuk mengetahui berapa tahun penduduk usia 25 tahun ke atas rata-rata menjalani pendidikan formal, sedangkan HLS itu untuk memperkirakan berapa lama anak-anak pada umur tertentu bisa menyelesaikan sekolah," ujar Siswanto.
Sementara itu, peningkatan pada RLS tersebut menunjukkan rata-rata lama sekolah yang telah dijalani oleh penduduk Kota Kediri, yakni sampai dengan kelas XI SMA. Untuk kenaikan angka HLS menandakan penduduk Kota Kediri yang berusia tujuh tahun ke atas pada tahun 2021 diharapkan bisa bersekolah hingga jenjang perguruan tinggi.
"Tingkat keberhasilan pembangunan bidang pendidikan di daerah bisa dilihat dari indeks pendidikan," kata dia.
Pihaknya tetap berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan bagi anak-anak, baik untuk perbaikan sumber daya manusia (SDM) maupun program lainnya.
"Kami tetap komitmen untuk meningkatkan indeks pendidikan tahun berikutnya, di antaranya melalui peningkatan SDM pengajar, Program Indonesia Pintar (PIP), menambah sekolah bagi anak-anak berkebutuhan khusus, membentuk kelompok belajar untuk anak jalanan, lalu membuat program English Massive (Emas), yang semua itu dapat dinikmati secara gratis," kata Siswanto.