Trenggalek (ANTARA) - Pembangunan jalan lintas selatan (JLS) di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, saat ini telah terealisasi 37 kilometer dari total 54 kilometer yang direncanakan atau sekitar 70 persen.
"Sisanya yang 17 kilometer yang belum tersentuh bakal mulai lelang bulan depan," kata Direktur Pembangunan Jalan Kementerian PUPR Satrio Sugeng Prayitno usai kegiatan peletakan batu pertama pembangunan JLS Lot 6A dan 6B atau ruas Sine perbatasan sepanjang tujuh kilometer di Tulungagung, Kamis.
Ia menjelaskan ruas jalan yang belum tersentuh berada di Lot 1A dan B Pantai Sine. Sedang jalan yang telah selesai dibangun mulai dari perbatasan Trenggalek di ujung timur Kecamatan Watulimo hingga Tanggunggung dan Kalidawir.
“Harapannya tahun 2024 JLS di Tulungagung sudah tersambung semuanya,” katanya.
Harapan yang sama disampaikan Bupati Tulungagung Maryoto Birowo yang pada kesempatan itu melakukan upacara pecah kendi saat groundbreaking pembangunan JLS Lot 6A dan 6B atau ruas Sine.
Maryoto optimistis JLS akan menjadi akses penting bagi masyarakat, termasuk akses ekonomi di wilayah pesisir selatan Tulungagung.
"Pembangunan (JLS) ini akan mengubah pemikiran dan pola kehidupan masyarakat," katanya.
JLS bakal mempermudah arus barang dan jasa dari lokal Tulungagung. Pembangunan JLS berkaitan erat dengan jalan tol dan bandara yang dibangun.
Pembangunan JLS ditargetkan selesai setahun ke depan. "Ini konektivitas infrastruktur yang luar biasa," kata Maryoto, menambahkan.
Pembangunan JLS di Tulungagung terealisasi 70 persen
Kamis, 19 Mei 2022 21:55 WIB