Mojokerto (ANTARA) - Petugas Kepolisian Resor Kota Mojokerto, Jawa Timur, menyebutkan peristiwa kecelakaan bus di KM 712+400 jalur A Tol Surabaya - Mojokerto (Sumo) pada Senin pagi sekitar pukul 06.15 WIB diduga karena sopir bus kurang konsentrasi dan mengantuk.
Kasat Lantas Polresta Mojokerto AKP Heru Budi Santoso saat dikonfirmasi pada Senin siang, mengatakan bus PO Ardiyansah bernomor polisi S 7322 UW yang dikemudikan oleh Ade Firmansyah, warga Sememi, Benowo, Kota Surabaya, itu berjalan dari arah barat (Mojokerto) ke arah timur (Surabaya).
"Pada saat berjalan pengemudi kurang konsentrasi terhadap situasi di depannya sesampai di TKP menabrak tiang reklame yang berada di bahu jalan sebelah kiri," ujarnya.
Dilaporkan sebelumnya, terdapat sedikitnya 13 orang meninggal dunia (terkini jadi 14 orang setelah satu korban lagi meninggal di rumah sakit) dan 12 orang luka saat Bus PO Ardiansyah bernomor polisi S 7322 UW mengalami kecelakaan di KM 712+400 jalur A Tol Surabaya - Mojokerto (Sumo) pada Senin pagi pukul 06.15 WIB.
Baca juga: Kapolda: Sopir bus kecelakaan maut di Tol Sumo berpotensi jadi tersangka
Baca juga: Pemkot Surabaya bantu siapkan pemakaman korban kecelakaan bus di Tol Sumo
Kasat PJR Polda Jatim AKBP Dwi Sumrahadi mengatakan bus berpenumpang sekitar 25 orang itu berangkat dari Yogyakarta dengan tujuan Surabaya.
Semula kendaraan Bus PO Ardiansyah melaju dengan kecepatan sedang di lajur lambat Tol Sumo.
"Saat tiba di km 712+200/A, kendaraan oleng ke kiri dan menabrak tiang VMS (Variable Message Sign) di pinggir bahu jalan tol sehingga terguling," katanya.
AKBP Dwi juga menyebut pada saat kejadian situasi arus lalin landai lancar dan cuaca cerah.
"Akibat peristiwa tersebut 12 orang luka dan 13 orang meninggal dunia," kata dia.
Dwi menduga kecelakaan tersebut diduga terjadi karena pengemudi mengantuk. "Laka lantas terjadi patut diduga driver mengantuk," katanya.