Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Kota Surabaya memberikan pendampingan trauma healing atau penyembuhan dari rasa traumatik kepada belasan korban ambrolnya seluncuran Kenpar yang sebagian besar masih ana-anak.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Surabaya, Minggu, mengatakan pihaknya telah meminta Dinas Kesehatan dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) untuk memberikan pendampingan kepada korban seluncuran Kenpark hingga sembuh.
"Pemkot Surabaya akan memberikan pendampingan kepada semua korban untuk penyembuhan rasa trauma yang dilakukan oleh DP3APPKB. Jadi, didampingi terus sampai sembuh total," katanya.
Eri mengatakan peristiwa kecelakaan di tempat wisata Kenjeran Park (Kenpark) pada Sabtu (7/5) mengakibatkan trauma mendalam bagi 16 korban yang mengalami luka berat maupun ringan.
Setelah menjenguk para korban di RSUD dr. Soetomo dan RSUD Soewandhie Surabaya pada Sabtu (7/5) malam, Wali Kota Eri ingin para korban yang mengalami insiden ini untuk didampingi hingga kondisinya pulih normal.
Ia mengatakan dari delapan korban yang dirawat di RSUD Soewandhie, ada tiga orang mengalami patah tulang dan satu orang tidak mengalami luka serius, namun mengalami pusing.
"Untuk satu orang korban ini tidak mengalami kendala apa-apa, setelah dilakukan CT scan kondisinya normal tidak ada patah tulang dan cedera lainnya, akan tetapi mengalami pusing. Meskipun begitu harus dirawat inap dan dilakukan observasi dulu oleh tim medis, Insya Allah tidak sampai kenapa-kenapa kita doakan bersama," ujar Eri.
Wali kota juga menyampaikan dalam kejadian ini pihak pengelola Kenjeran Park wajib bertanggung jawab memberikan bantuan biaya pengobatan kepada seluruh korban, mulai dari perawatan, operasi, kontrol kesehatan dan sebagainya hingga dinyatakan sembuh total.
"Saya pastikan juga ketika korban akan melakukan kontrol ke rumah sakit dan ternyata kesulitan menjangkaunya maka hukumnya wajib kami mengantarkannya menggunakan ambulans dinkes yang ada di puskesmas atau rumah sakit," ujar Eri.
Eri berharap semua korban yang mengalami peristiwa ini bisa segera pulih dan beraktivitas kembali.
Saat di RSUD Seowandhie, Eri juga memberikan semangat kepada salah satu korban berinisial PR (10 tahun) yang mengalami cedera ringan dan telah dilakukan perawatan. "Yakin sembuh ya, Suroboyo kudu wani (Surabaya harus berani) semangat ya, pasti sembuh," kata Eri kepada bocah kelas 5 SD tersebut.
Setelah itu, Eri meminta petugas RSUD Soewandhie untuk segera mengantarkan korban yang sudah diperbolehkan pulang. "Ayo iki endi mobile, ndang diterno (ayo mana ini mobilnya, lekas diantar). Ambulans disiapno, kalau kurang pakai mobil operasional lainnya saja," katanya.