Situbondo (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Situbondo, Jawa Timur, menerjunkan tiga tim penembak jitu (sniper) di titik-titik rawan kriminal selama arus mudik dan balik Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah, termasuk jalur pantura di daerah itu.
"Penembak jitu nantinya akan disebar di titik rawan tindak kriminal, utamanya di wilayah timur di Kawasan Hutan Baluran Kecamatan Banyuputih. Sniper tidak hanya menetap pada satu titik, tapi terus bergeser (mobile) ke titik rawan sekitarnya," kata Kapolres Situbondo AKBP Andi Sinjaya usai Gelar Pasukan Operasi Ketupat Semeru 2022 di Polres Situbondo, Jumat.
Sedangkan titik rawan tindak kriminal lainnya, lanjut dia, di wilayah tengah perbatasan Kabupaten Situbondo-Bondowoso serta daerah
perkotaan dan wilayah barat perbatasan Situbondo-Probolinggo, yakni Kecamatan Banyuglugur dan Kecamatan Besuki . Di daerah ini juga diterjunkan penembak jitu.
Tiga tim penembak jitu sudah dilatih khusus, dan akan disebar selama arus mudik dan balik Lebaran 2022 mulai H-7 hingga H+7 Lebaran.
"Tujuan menerjunkan penembak jitu tidak lain untuk mencegah gangguan keamanan serta memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pemudik yang melintas di sepanjang jalur pantura Situbondo," ucapnya.
Kata Kapolres, sepanjang jalur pantura Situbondo juga disediakan enam pos pengamanan (pospam) di antaranya di kawasan Objek Wisata Pasir Putih Kecamatan Bungatan, perkotaan, di Pelabuhan Feri Jangkar, Kecamatan Jangkar, Jalur Pantura Kecamatan Asembagus dan di Kawasan Hutan Baluran Kecamatan Banyuputih serta satu pos layanan (posyan) di wilayah barat Kecamatan Banyuglugur.
Ia menambahkan, dalam Operasi Ketupat Semeru 2022 sebanyak 225 personel gabungan TNI/Polri, Satpol PP, Dinas Perhubungan dan Dinas Kesehatan, melakukan tugas pengamanan dan pelayanan selama arus mudik dan balik Lebaran.
"Di pos pengamanan kawasan Hutan Baluran kami juga memberikan layanan tambahan, yakni menyediakan tembel ban gratis bagi pemudik," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Situbondo Karna Suswandi mengimbau kepada para pemudik agar mudik lebih awal guna menghindari penumpukan pemudik, utamanya bagi warga yang hendak mudik melalui Pelabuhan Jangkar.
"Kami mengimbau kepada warga lebih baik mudik lebih awal untuk menghindari penumpukan, khsususnya bagi calon penumpang kapal feri di Pelabuhan Jangkar. Pemudik juga harus tetap disiplin protokol kesehatan, meski kasus COVID-19 sudah melandai," tuturnya. (*)