Kota Probolinggo (ANTARA) - Pemerintah Kota Probolinggo, Jawa Timur, menjaga stabilitas pangan dan mengendalikan laju inflasi dengan melakukan kegiatan fasilitasi temu petani dengan Bulog bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Kantor Kecamatan Kanigaran.
"Kegiatan itu untuk menjaga ketersediaan bahan pokok, memperkuat ketahanan pangan, menjaga stabilitas harga pangan, dan meningkatkan kesejahteraan para petani setempat," kata Kabag Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Kota Probolinggo Heri Astuti di kota setempat, Kamis.
Menurutnya kegiatan fasilitasi itu dilatarbelakangi oleh penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) hingga Harga Pemberian Pemerintah (HPP) untuk gabah kering panen yang dirasa oleh petani terlalu rendah yang pada akhirnya membuat petani menjual kepada pembeli swasta yang lebih mahal daripada Bulog.
"Kami berharap Bulog nantinya bersedia menampung hasil panen dari petani dengan harga umum," katanya.
Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin dalam sambutannya mengucapkan apresiasi dan terima kasihnya kepada TPID, Bank Jatim, dan Bulog atas kerja sama selama ini dalam mengendalikan inflasi dan juga merupakan salah satu komitmen dalam mendukung visi Kota Probolinggo.
"Saya memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya untuk TPID Kota Probolinggo yang telah berusaha keras sehingga inflasi di Kota Probolinggo tetap aman dan terkendali," tuturnya.
Ia berharap Kota Probolinggo ke depan dapat mengendalikan inflasi karena pengendalian inflasi sangat berkaitan erat dengan usaha pemulihan ekonomi di masa pandemi.
"Inflasi yang terkendali merupakan faktor utama dalam meningkatkan daya saing potensi wilayah, menjaga pendataan riil masyarakat, dan menjaga iklim usaha yang kondusif yang berdampak pada naiknya penciptaan lapangan kerja hingga peningkatan penghasilan kerja," katanya.
Menurutnya inflasi yang stabil mutlak dibutuhkan untuk dapat mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkelanjutan, serta daya beli masyarakat terjangkau dan hal itu tentunya berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Saya minta kepada para petani yang hadir, apabila ada kendala dan keluhan disampaikan saja. Melalui pertemuan dengan Bulog itu, semoga ada solusi dan tidak ada lagi kesulitan yang dihadapi petani dalam hal penjualan, hasil panen, dan kestabilan harga," ujarnya.