Banyuwangi (ANTARA) - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mendukung program pembentukan pendamping proses produk halal (PPH) dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama RI yang bekerja sama dengan Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Banyuwangi, Jawa Timur.
"Ini program yang luar biasa. Kemenag dengan kolaborasi bersama ISNU jemput bola nantinya mendampingi UMKM Banyuwangi untuk memproses sertifikasi produk halal. Ini mendukung program UMKM Naik Kelas di Banyuwangi," ujar Bupati Ipuk di Banyuwangi, Senin.
Pendampingan proses produk halal ini, menurut lanjut Ipuk, selaras dengan gerakan Banyuwangi Rebound dalam upaya memulihkan ekonomi. Dengan adanya sertifikasi halal bagi produk-produk UMKM Banyuwangi dan mudah serta praktis, tentu saja akan semakin menggerakkan ekonomi.
"Dengan sertifikasi halal, UMKM di Banyuwangi akan naik kelas dan pangsa pasarnya, semoga semakin luas karena tren produk halal kini semakin diminati, bukan hanya untuk pasar muslim tetapi juga pasar-pasar lainnya," katanya.
Bupati Ipuk juga mengapresiasi langkah ISNU dalam menyiapkan tenaga pendamping proses produk halal. Menurutnya, saat ini halal tidak sekadar sebagai legitimasi keagamaan tertentu (Islam). Namun, telah menjadi gaya hidup bagi banyak orang.
"Laporan State of Global Islamic Economic Report 2020-2021, tingkat konsumsi masyarakat muslim dunia mencapai USD 2,02 triliun. Dan pasti akan terus meningkat. Belum lagi pasar halal ini juga bukan untuk muslim saja," tuturnya.
Ketua PC ISNU Banyuwangi Abdul Azis mengemukakan bahwa Kemenag dan ISNU mengggelar pelatihan pendamping proses produk halal pada akhir pekan lalu. Ada 100 peserta yang dinyatakan lolos verifikasi administrasi oleh panitia. Dari total peserta yang mendaftar kepada PC ISNU Banyuwangi sebanyak 290 orang.
"Kuota untuk pendamping proses produk halal di Banyuwangi hanya 100 orang. Alhamdulillah, sampai acara berakhir, para peserta tetap utuh. Ini menandakan para peserta sangat antusias dan ini menjadi potensi yang luar biasa," katanya.
Ia menambahkan, pelatihan pendampingan proses produk halal merupakan program dari Lembaga Solusi Halal PW ISNU Jawa Timur. ISNU diberikan mandat dari Kementerian Agama sebagai mitra.
"Untuk kuota pendamping PPH se-Jatim dari Kemenag RI ada 3500," kata Azis.
Setelah pelatihan pendamping PPH, ISNU akan melakukan sinergi dengan UMKM melalui Pemkab Banyuwangi, dalam rangka sertifikasi halal.
"Dengan kolaborasi bersama Pemkab Banyuwangi, kami optimistis ini akan semakin bermanfaat bagi masyarakat Banyuwangi,' tuturnya. (*)