Jakarta (ANTARA) - Jajaran TNI Angkatan Laut (AL) menggelar doa bersama sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing untuk dua orang prajurit Korps Marinir TNI AL yang gugur saat bertugas di Pos Quary Bawah, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua.
"Kegiatan doa bersama ini merupakan perintah Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono sebagai ungkapan rasa empati dan belasungkawa yang mendalam atas gugurnya dua prajurit Korps Marinir TNI AL tersebut," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Dispenal) Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono sebagaimana dikutip dari siaran tertulisnya yang diterima di Jakarta, Senin.
Di Markas Besar TNI Angkatan Laut (Mabesal) Cilangkap, Jakarta, prajurit yang beragama Islam mengikuti doa bersama di Masjid Al Arif. Kegiatan yang dihadiri oleh Wakil Kepala Staf TNI AL Laksdya TNI Ahmadi Heri Purwono itu, dipimpin oleh Kolonel Laut (KH) Harun Alrasyid.
Tidak hanya berdoa, prajurit TNI AL juga menggelar shalat ghaib, membaca Surah Yasin, dan memanjatkan doa tolak bala (istighasah) bersama-sama.
Dua prajurit Korps Marinir TNI Angkatan Laut (AL) gugur saat bertugas di Pos Quary Bawah, Distrik Kenyam, Nduga, Papua, Sabtu (26/3).
Keduanya tewas setelah Satuan Tugas Muara dan Pesisir (Satgas Mupe) Yonif 3 Korps Marinir TNI AL diserang oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya pada Sabtu.
Dua prajurit TNI AL yang gugur itu pun mendapat kenaikan pangkat anumerta satu tingkat.
“Berdasarkan Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/274/III/2022 tanggal 27 Maret 2022 (dua prajurit TNI AL yang gugur) mendapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa Operasi Militer selain Perang Anumerta,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Dispenal) Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono sebagaimana dikutip dari siaran tertulisnya yang diterima di Jakarta, Senin.
Dengan demikian, pangkat dua prajurit yang gugur itu jadi Lettu Mar. Anumerta Muhammad Ikbal dan Praka Anumerta Wilson Anderson Here.