Surabaya (ANTARA) - Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya mengukuhkan sebanyak 721 wisudawan secara tatap muka terbatas di kampus setempat, Sabtu.
Rektor Untag Surabaya Prof. Mulyanto Nugroho mengungkapkan selama ini hampir dua tahun atau empat kali mengadakan wisuda secara hybrid.
"Dan akhirnya kali ini kami adakan wisuda tatap muka terbatas karena semangat wisuda agar bisa mengakhiri pendidikan dengan bertemu rektor dan juga teman-temannya," katanya.
Para wisudawan hadir secara langsung ke lokasi wisuda tanpa didampingi orang tua atau keluarga dan wajib melakukan tes usap antigen sebelum mengikuti prosesi wisuda.
Sementara orang tua atau keluarga wisudawan dapat menyaksikan prosesi melalui siaran langsung.
Meskipun hadir secara langsung, namun wisudawan secara bergiliran mengikuti prosesi pengukuhan di Gedung Graha Profesor Roeslan Abdul Gani.
Dikatakannya, wisuda tatap muka terbatas ini berbeda dengan wisuda secara layanan tanpa turun kendaraan atau drive thru. Terdapat 15 orang wisudawan berprestasi yang mengikuti prosesi dari awal hingga akhir.
Sementara wisudawan sisanya secara bergantian mengikuti prosesi penyematan toga.
Dalam kesempatan ini, Profesor Nugroho berpesan agar wisudawan memiliki jiwa Patriot Merah Putih.
"Jiwa Patriot tidak mengenal kata menyerah untuk terus membela bangsanya. Dengan berani menjaga semangat belajar secara konsisten selama pandemi adalah salah satu bentuk dari jiwa patriot. Bukan hal mudah dalam menyelesaikan studi dan berhasil meraih gelar ditengah masa pandemi,” katanya.
Pada kesempatan sama, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno turut menyampaikan selamat kepada para wisudawan secara daring via video.
Sandiaga mengajak para wisudawan menjadi entrepreneur agar bisa membuka lapangan pekerjaan demi kebangkitan ekonomi.
"Jiwa entrepreneurship perlu ditanamkan, bukan hanya profesi melainkan mindset untuk bekerja keras, optimis, inovatif kreatif dan memiliki leadership. Hal ini demi kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif nasional," ujarnya.
Kepala LLDIKTI Wilayah VII Prof. Soeprapto yang turut hadir dan mengajak mahasiswa untuk bersyukur sebagai lulusan Untag Surabaya yang berpredikat unggul di tingkat provinsi maupun nasional.
"Prestasi yang diraih oleh Untag Surabaya ini menjadi investasi besar untuk diterima oleh masyarakat manapun," tuturnya.
Suprapto juga mengapresiasi konsistensi Untag Surabaya dalam mempertahankan pembelajaran di masa pandemi COVID-19.
"Dengan teknologi pembelajaran daring dan luring, lost of learning dan stunting of knowledge bisa dihindari oleh Untag Surabaya," ujarnya.
Suprapto juga menyoroti jumlah lulusan S2 dan S3 yang cukup banyak.
"Lulusan S2 Untag sudah 7 persen berikutnya lebih bagus lagi kalau 10 persen. Jika sudah 10 persen berarti Untag berhasil meluluskan S2 paling banyak di LLDIKTI wilayah VII," katanya. (*)