Banyuwangi (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) memilih Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, sebagai salah satu tuan rumah program Kampus Mengajar angkatan III yang diikuti mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia.
Sebanyak 171 mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia diterjunkan di 39 SD dan SMP se-Banyuwangi, untuk mendukung peningkatan kualitas pembelajarannya.
"Selamat melaksanakan magang di Banyuwangi. Semoga kegiatan ini bisa membawa manfaat bagi semua pihak yang terlibat," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat pelepasan peserta Kampus Mengajar secara virtual, Sabtu.
Selama 12 minggu, mulai 1 Maret hingga 30 Juni 2022, mereka akan magang di sejumlah SD dan SMP sebagai mitra guru. Mereka akan membantu pengembangan pembelajaran di sekolah terutama kompetensi literasi dan numerasi, melakukan adaptasi teknologi, hingga aktualisasi minat sesuai bidang studi masing-masing. Mereka akan didampingi 39 dosen pembimbing lapangan dari berbagai kampus di tanah air.
Ipuk menjelaskan, kegiatan ini menjadi solusi bagi SD dan SMP yang terdampak pandemi dengan memberdayakan mahasiswa untuk ikut terlibat dalam peningkatan pendidikan di daerah. Kehadiran para mahasiswa itu diharapkan bisa meningkatkan kualitas pengajaran di Banyuwangi.
Katanya, salah satu tantangan yang harus dihadapi saat ini adalah ancaman lost generation akibat pandemi. Ini disebabkan menurunnya waktu kualitas belajar siswa karena mayoritas belum siap dengan pembelajaran jarak jauh.
"Jangan biarkan anak-anak kita mengalami kehilangan pengalaman belajar. Saya pesan agar peserta Kampus Mengajar ikut aktif membantu meningkatkan kualitas pembelajaran di tempat pengabdian. Bantu para guru menemukan cara-cara atraktif supaya siswa bisa mendapatkan pembelajaran yang lebih berkualitas, fleksibel, dan memungkinkan mengejar ketertinggalan selama pandemi," ujar Ipuk.
Ia juga berharap kehadiran para mahasiswa Kampus Mengajar bisa menjadi inspirasi nyata bagi siswa SD dan SMP yang ditempati. Selain mengajar, lanjut dia, peserta bisa menyelipkan motivasi agar para siswa selalu bersemangat untuk belajar melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
"Kreativitas dan inovasi adik-adik juga sangat kami harapkan untuk membantu peningkatan akreditasi sekolah di Banyuwangi," tutur Ipuk.
Sementara itu, Koordinator Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Kampus Mengajar di Banyuwangi, Erika Saraswati mengatakan program Kampus Mengajar angkatan III diikuti 40.400 pendaftar se-Indonesia. Dari jumlah tersebut, yang lulus sebanyak 16.757 mahasiswa.
"Di antaranya 171 mahasiswa yang ditempatkan di Banyuwangi ini. Mereka telah melewati seleksi dan pembekalan dari Kemendikbudristek,' katanya.
171 mahasiswa tersebut ditempatkan di 39 titik sekolah SD dan SMP di Banyuwangi. Tugas utama mereka adalah membantu menguatkan kompetensi literasi siswa. (*)