Jakarta (ANTARA) - Bos tim Haas F1 Guenther Steiner pada Jumat mengatakan karier pebalapnya Nikita Mazepin di Formula 1 terancam menyusul invasi Rusia ke negara tetangga Ukraina.
Sang pebalap berusia 22 tahun mendapat bangku membalap pada tahun lalu dengan membawa Uralkali sebagai sponsor utama tim asal Amerika Tersebut.
Uralkali merupakan perusahaan pupuk kimia yang dimiliki oleh bilyuner Dmitry Mazepin, ayah Nikita.
"Iya, ini perlu penyelesaian," kata Stenier soal masa depan Mazepin.
"Seperti yang saya katakan sebelumnya, tidak semuanya bergantung kepada kami di sini. Ini bukan hanya soal tim F1 yang terlibat, ada pemerintahan yang terlibat, jadi saya tidak tahu apa yang akan terjadi di sana," jelasnya.
Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Uni Eropa, Australia, Jepang, Taiwan dan beberapa negara lainnya menjatuhkan sanksi ke Rusia, mengincar bank-bank, ekspor militer dan orang-orang terdekat Presiden Vladimir Putin setelah negara itu melancarkan invasi ke Ukraina pada Kamis.
Haas juga telah mencopot mereke Uralkali dan nuansa bendera Rusia dari livery mobil mereka, VF-22 yang pada hari terakhir tes pramusim di Barcelona dibalut warna putih polos.
Steiner akan membahas nasib kemitraan dengan pihak sponsor tersebut serta masa depan Mazepin pekan depan.
Ia menambahkan sanksi tersebut sejauh ini tidak berpengaruh terhadap hubungan Haas dengan Uralkali dan kondisi keuangan tim tersebut stabil bahkan apabila mereka memutus kontrak dengan perusahaan Rusia itu, demikian Reuters.
Formula 1: Karier pebalap Rusia Nikita Mazepin terancam
Jumat, 25 Februari 2022 21:28 WIB