Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 mencatat angka positif COVID-19 harian di Indonesia bertambah sebanyak 33.729 kasus sampai dengan Sabtu (5/2) pukul 12.00 WIB.
Berdasarkan data Satgas COVID-19 yang dikutip ANTARA di Jakarta pada Sabtu, total keseluruhan kasus positif telah mencapai sebanyak 4.480.423 kasus. Dengan Provinsi DKI Jakarta masih menduduki posisi penyumbang kasus terbanyak yakni 12.774 kasus.
Diikuti oleh Provinsi Jawa Barat 8.053 kasus, Banten 4.992 kasus. Jawa Timur 2.154 kasus dan Bali 2.038 kasus.
Jumlah kasus aktif turut mengalami penambahan 23.214 kasus. Dengan demikian sampai hari ini ada 163.468 kasus aktif di Tanah Air.
Sedangkan pada kasus kematian akibat COVID-19, jumlah pasien yang meninggal dunia kembali bertambah 44 orang, menjadi seluruhnya 144.497 jiwa.
Penderita COVID-19 yang sudah sembuh tercatat 4.172.458 orang, bertambah 10.471 orang dari hari sebelumnya. Dengan tambahan paling banyak berasal dari DKI Jakarta 8.300 orang, Jawa Timur 1.053 orang, Banten 418 orang, Jawa Barat 245 orang serta Bali 194 orang.
Kemudian sebanyak 475.034 spesimen dari beragam tes COVID-19 dinyatakan sudah diperiksa, dan 21.404 orang menjadi suspek. Positivity rate spesimen harian 14,58 persen dan tingkat positivity rate orang harian 11,01 persen.
Secara terpisah Epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman menegaskan seluruh masyarakat perlu ikut menjaga kondisi kesehatan tenaga kesehatan (nakes) tetap prima dalam menghadapi gelombang COVID-19 akibat varian Omicron.
“Kalau tidak dibangun dengan baik, ini akan menjadi sebuah gap (jarak) yang besar antara tenaga kesehatan dengan orang yang sakitnya. Karena orang yang sakit Omicron, akan jauh lebih banyak dibandingkan Delta,” kata Dicky saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Sabtu.
Dicky menekankan masyarakat yang abai terhadap protokol kesehatan akan menciptakan ketimpangan besar pada jumlah antara tenaga kesehatan dengan pasien yang sakit, sehingga akan mempengaruhi fasilitas pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Menurutnya, supaya ketimpangan itu tak terjadi, masyarakat dapat membantu pemerintah menjaga tenaga kesehatan melalui disiplin protokol kesehatan seperti memakai masker tepat di bagian hidung, rajin mencuci tangan menggunakan sabun setidaknya selama 20 detik di bawah air yang mengalir dan menjaga jarak antar sesama sejauh satu sampai dua meter.
Selain itu, masyarakat juga bisa ikut melindungi sesama yang tidak memiliki pilihan selain beraktivitas di luar rumah melalui menghindari kerumunan dan mengurangi melakukan mobilitas bila tak diperlukan.