Surabaya (ANTARA) - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta jajarannya memperkuat pengawasan terhadap kedatangan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) dan memastikan telah melakukan karantina sesuai aturan yang berlaku.
"Tentunya dengan melibatkan Satgas Kampung Wani Jogo Suroboyo di masing-masing wilayah RT/RW atau kelurahan di Surabaya," kata Eri Cahyadi di Surabaya, Senin.
Menurut ia, kebijakan tersebut telah dituangkan dalam Surat Edaran (SE) Wali Kota Surabaya Nomor 001.1/1616/436.7.2/2022 mengenai kewaspadaan dini terhadap penyebaran virus COVID-19 varian Omicron.
Selain itu, pihaknya meminta dioptimalkan penerapan aplikasi PeduliLindungi di setiap tempat yang berpotensi menimbulkan kerumunan, seperti di mal, pasar, pusat restoran, fasilitas hiburan dan tempat wisata.
"Mari bersama-sama menjaga kota ini agar bisa segera keluar dari pandemi. Tetap jaga prokes, 5M harus dilakukan, jangan lengah dan tetap waspada," katanya.
Sementara itu, Ketua Komisi D Bidang Kesra DPRD Surabaya Khusnul Khotimah meminta hotline semua puskesmas di Kota Pahlawan, Jatim, diaktifkan kembali untuk antisipasi lonjakan kasus COVID-19 yang diprediksi terjadi pada awal Februari 2022.
"Ini juga agar setiap ada kejadian kegawatdaruratan, puskesmas bisa siap 24 jam memberikan pelayanan kepada masyarakat," katanya.
Khusnul mengatakan, diaktifkannya kembali hotline puskemas ini, tidak hanya soal antisipasi kegawatdaruratan, tapi juga dalam rangka mendekatkan layanan kepada masyarakat.
"Nomor hotline puskesmas yang sudah ada harus disosialisasikan oleh camat, lurah, RW, RT atau kader kesehatan. Sehingga masyarakat tahu nomor hotline tersebut. Namun, tentunya nomor tersebut tidak hanya untuk diketahui, tapi juga bisa dihubungi. Harus ada petugas yang menjaga 24 jam," katanya.