Kediri (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Kediri, Jawa Timur, melakukan tes antigen ke pelajar di sejumlah sekolah di wilayah itu sebagai upaya mengantisipasi penyebaran COVID-19 di lingkungan sekolah, terlebih pembelajaran tetap muka (PTM) sudah secara penuh.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Kediri Hendik Suprianto di Kediri, Senin, mengemukakan kegiatan ini bentuk pencegahan penyebaran COVID-19.
Dinkes setempat ingin memastikan bahwa PTM berlangsung aman dan tanpa ada kasus COVID-19.
"Ini targetnya memang di sekolah ada SD, SMP, SMA. Kami lakukan ini sebagai bentuk monitoring (pemantauan) dan untuk evaluasi melihat kondisi terkini terkait dengan evaluasi pelaksanaan tatap muka," katanya.
Ia mengatakan kegiatan berlangsung selama 24, 25, dan 27 Januari 2022 di sekolah-sekolah di Kota Kediri. Setiap sekolah diambil secara acak sampel 30 anak dan lima guru untuk tes antigen.
"Masing-masing sekolah 30 anak dan lima guru. Jadi, ini screening (penapisan) terkait dengan kondisi pelaksanaan PTM," kata dia.
Salah satu lokasi pengambilan sampel antigen itu adalah di SMPN 3 Kota Kediri. Para pelajar serta guru dilakukan tes oleh petugas Dinas Kesehatan Kota Kediri di halaman sekolah.
Mereka juga dilakukan penapisan, termasuk memastikan identitas pelajar serta riwayat perjalanan. Hal itu dilakukan sebab nantinya data juga terhubung dengan aplikasi PeduliLindungi.
Kepala SMPN 3 Kota Kediri Mariono menyambut baik kegiatan tersebut karena bisa diketahui kondisi kesehatan anak-anak didiknya.
"Kami menyambut positif antigen yang digelar acak ini. Dengan ini, kami dapat memperoleh informasi bagaimana kondisi siswa di SMPN 3 ini," katanya seraya mengatakan kegiatan ini kali kedua.
Sebelumnya, lima anak dilakukan tes antigen secara acak dan hasilnya negatif COVID-19. Saat ini, jumlah anak yang dilakukan tes antigen 30 anak sehingga bisa lebih luas jangkauan pelacakan kemungkinan terjadinya penularan virus.
Bagas, salah seorang pelajar yang dilakukan tes antigen, mengaku kaget saat dirinya diminta ikut tes. Padahal, ia merasa tidak bepergian jauh. Namun, dirinya lega saat dinyatakan negatif COVID-19.
"Saya baru pertama kali ini ikut antigen. Tadi sempat berdebar-debar, sebab sebelumnya belum pernah," katanya.