Surabaya (ANTARA) - Komisi B Bidang Perekonomian DPRD Kota Surabaya meminta pemerintah kota setempat memastikan penerima minyak goreng bersubsidi tepat sasaran yakni rumah tangga menengah bawah.
"Jangan sampai yang menerima manfaat adalah rumah tangga berpendapatan tinggi. Sebab bisa saja mereka beralih ke minyak kemasan yang lebih rendah harganya," kata anggota Komisi B DPRD Surabaya Alfian Limardi di Surabaya, Kamis.
Menruut dia, harga minyak goreng dunia melambung dalam beberapa bulan terakhir. Bahkan, lanjut dia, Pemerintah pusat melalui Kementerian Perdagangan bersama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP KS) berencana dalam enam bulan kedepan memberikan subsidi minyak goreng untuk menekan harga di pasaran.
"Rencananya harga eceran minyak goreng dipatok Rp14.000 per liter," ujarnya.
Untuk itu, Alfian meminta Pemkot Surabaya menggiatkan operasi pasar di sejumlah wilayah di Kota Surabaya untuk mencegah penimbunan minyak goreng bersubsidi.
Saat ini, lanjut dia, harga minyak goreng di pasaran Kota Surabaya hampir mencapai Rp20 ribu per liter. Untuk itu, Alfian meminta PD Pasar Surya dan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan Kota Surabaya melakukan monitoring kestabilan harga minyak goreng di pasaran.
"Sebab setiap tahun ada anggaran untuk memantau harga. Laporkan jika ada indikasi menimbun minyak goreng dan coba-coba memainkan harga," ujar Alfian.
Legislator PSI ini menyampaikan, rakyat sudah menjerit akibat harga minyak melambung. begitu juga para pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK) yang bergerak di kuliner.
"Teman-teman UMK sampai bingung menentukan harga produknya," katanya.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan Kota Surabaya Fauzie Mustaqiem sebelumnya mengatakan, pihaknya telah menggelontorkan 14.400 ribu liter minyak goreng melalui operasi pasar yang digelar di sejumlah titik di Kota Surabaya pada Rabu (12/1).
"Tujuan operasi pasar ini untuk menstabilkan harga pasar. Kita akan melakukan operasi ini hingga beberapa hari ke depan," kata Fauzie.
Operasi pasar minyak goreng tersebut digelar di RW 9 Jalan Tambak Dukuh 1, Kelurahan Kepasari, Kecamatan Genteng dan Balai RW 3 Jalan Peneleh Gang 3 Kelurahan Peneleh, Kecamatan Genteng, Surabaya.
Fauzie mengatakan dalam operasi pasar kali, pihaknya bekerja sama dengan produsen atau distributor dari PT Mega Suryamas yang menyediakan 700 karton (per karton isi 12 = 8.400 lliter), dan PT Smart 500 karton (per karton isi 12 = 6.000 liter). (*)
Penerima minyak goreng bersubsidi di Kota Surabaya diminta tepat sasaran
Kamis, 13 Januari 2022 10:34 WIB
Jangan sampai yang menerima manfaat adalah rumah tangga berpendapatan tinggi. Sebab bisa saja mereka beralih ke minyak kemasan yang lebih rendah harganya