Surabaya (ANTARA) - Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya membuat aplikasi “Bunda Anak Impian” (Buaian) sebagai upaya membantu pemerintah menekan Angka Kematian Ibu (AKI) yang persentasenya tinggi di Jawa Timur.
Dekan FK Unair Prof. Budi Santoso melalui keterangannya, Rabu, mengatakan aplikasi tersebut diinisiasi bersama Dinas Kesehatan Jatim dan telah diresmikan Gubernur Khofifah Indar Parawansa saat peringatan Hari Kesehatan Nasional Ke-57, Senin (13/12) lalu.
"Aplikasi ini didesain untuk ibu hamil guna sarana edukasi. Beberapa tips dan trik seputar kehamilan pun diberikan baik melalui maupun video," kata Prof. Budi.
Selain itu, salah satu fitur dalam aplikasi ini juga membantu ibu untuk melakukan assesment kehamilan mandiri mengenai keadaan kehamilannya. Apakah masuk dalam ibu hamil risiko tinggi atau tidak.
"Ini perlu diketahui sejak dini karena penyebab kematian ibu tertinggi antara lain penyakit jantung, perdarahan pasca persalinan dan preeklamsia atau tekanan darah tinggi yang biasanya disebabkan oleh keterlambatan deteksi," katanya.
Keterlambatan deteksi berujung pada keterlambatan dalam penanganan serta rujukannya. Sehingga akibatnya menyebabkan kematian.
Dalam aplikasi tersebut juga memuat informasi mengenai bidan dan dokter kandungan terdekat. Aplikasi ini menghubungkan 1.000 bidan dan 300 dokter kandungan di 38 kabupaten dan kota di Jatim.
"Sehingga ibu hamil bisa tahu kapan harus ke puskesmas, kapan harus ke rumah sakit, kapan ke dokter dengan kelainan yang terdeteksi lewat aplikasi tersebut," katanya.
Tak hanya itu, lewat aplikasi itu, ibu hamil juga bisa melakukan konsultasi dengan kader kehamilan untuk memantau kondisi kehamilannya. Data ibu hamil juga ter-entry dalam aplikasi sehingga bisa dipantau.
Dekan menyebut aplikasi ini sebenarnya sudah ada sejak tahun 2013. Namun, pada perjalanannya belum dimanfaatkan secara optimal sehingga perlu di-update sesuai dengan perkembangan yang ada.
Saat ini aplikasi ini masih dalam tahap penyempurnaan. Namun beberapa fiturnya telah berjalan dan bisa diakses secara umum melalui laman https://buaian.natrya.co.id/#/intro.
"Ke depan, aplikasi ini akan bisa diunduh secara gratis via playstore dan applestore," ujarnya.
Perlu diketahui, di Jatim angka kematian Ibu dari Januari hingga September tahun 2021 ada 1.127 kasus. Sebanyak 72 persen disebabkan karena COVID-19 dan 28 persen karena pre-eklamsi, perdarahan, penyakit jantung dan lainnya.
Sekitar 44 persen kematian ibu terjadi pada saat hamil. Sementara jumlah kematian bayi pada periode yang sama ada 2.465 kasus. (*)