Jakarta (ANTARA) -
TNI AL memordenisasi helikopter latih di Pusat Penerbangan TNI AL sejalan dengan serah terima dua unit helikopter latih mesin tunggal Bell 505 dari PT Atamora Tehnik Makmur kepada jajaran TNI AL.
Penyerahan itu disaksikan Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Yudo Margono, bertempat di apron Museum Penerbangan, Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu.
Helikopter latih Bell 505 yang dikembangkan Bell Textron Kanada ini diserahkan Direktur PT Atamora Teknik Makmur, Deritary, melalui penandatanganan berita acara serahterima kepada Kepala Dinas Pengadaan TNI AL, Laksamana Pertama TNI Maman Rohman.
Selanjutnya, dari dia diserahkan kepada Asisten Logistik Kepala Staf TNI AL, Laksamana Muda TNI Puguh Santoso, dan kemudian diserahkan kepada Komandan Pusat Penerbangan TNI AL, Laksamana Muda TNI Edwin.
Penyerahan dua unit Bell 505 yang baru ini akan memperkuat sarana untuk mencetak penerbang-penerbang TNI AL yang handal. Sebelumnya TNI AL telah memiliki helikoper latih EC-120 Colibri sejak 2002.
Penyerahan ini merupakan sejarah setelah hampir 20 tahun TNI AL baru memiliki lagi pesawat latih terbaru dan rencananya dalam waktu dekat akan bertambah lagi dua unit helikopter yang saat ini dalam proses pengerjaan.
Margono mengatakan bahwa helikopter latih Bell-505 ini adalah pengadaan TNI AL pada 2021, yang selanjutnya akan bergabung dalam Skuadron Udara 200 Wing Udara 2 Pusat Penerbangan TNI AL.
Menurut dia, dengan adanya helikopter generasi terbaru dari Bell Textron yang efisien terhadap bahan bakar serta dilengkapi dengan rangkaian avionika yang canggih, sehingga tepat digunakan dalam rangka mendukung peningkatan kualifikasi penerbang dan siswa penerbang TNI AL.
"Secanggih apapun alutsista yang dimiliki, personel pengawak tetaplah menjadi faktor penentu. Terlebih lagi, dengan prinsip kesenjataan TNI AL, yakni senjata yang diawaki, maka integrasi antara personel dan peralatan menjadi hal yang sangat penting. Dalam konteks inilah pesawat-pesawat latih memiliki peran sentral dalam pembinaan profesionalisme prajurit Rajawali Laut," kata dia, dalam siaran persnya.
Ia menyebutkan, pesawat udara merupakan komponen yang tidak terpisahkan dari Sistem Senjata Armada Terpadu memiliki peran dan fungsi yang sangat vital, baik sebagai mata dan telinga maupun kepanjangan tangan dari armada kapal perang.
Dalam konteks itu, maka TNI AL memiliki doktrin pertahanan yang konklusif antara pangkalan, kapal-kapal perang, pesawat terbang militer, dan personel Korps Marinir TNI AL sebagai kekuatan pendarat dan penguasaan darat.
Dengan keunggulan pada aspek kecepatan dan manuver, unsur udara dapat melaksanakan tugas-tugas pengintaian udara maritim, peperangan anti kapal selam, peperangan anti kapal permukaan, pendaratan pasrat lintas heli, dukungan maupun pengamatan dalam rangka penyelenggaraan operasi laut yang efektif.
Peran Pusat Penerbangan TNI AL sebagai komponen SSAT memiliki kelebihan pada aspek kecepatan dan manuver sehingga efektif sebagai kekuatan patroli, kekuatan pendukung, dan kekuatan pemukul, didukung dengan enam fungsi yang dimiliki yaitu pengintaian udara maritim, anti kapal selam, anti kapal permukaan, pendaratan pasrat lintas heli, dukungan logistik cepat dan pengamatan laut dalam rangka penyelenggaraan operasi laut.
Selain acara serah terima, juga dilaksanakan pembaptisan helikopter yang diawali dengan penyerahan kendi dari penari Gatot Kaca dilanjutkan penyiraman air dan pemecahan kendi oleh Ny Vero Yudo Margono, penyiraman air bunga menggunakan gayung batok dan pembukaan selubung lambang skuadron oleh Margono, dilanjutkan dengan peninjauan ke dalam heli. (*)