Jakarta (ANTARA) - Tarian tradisional dari tujuh provinsi Indonesia memeriahkan rangkaian upacara penutupan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) Papua 2021 di Stadion Mandala, Jayapura, Sabtu.
Penampilan yang dibawakan oleh ratusan anak Papua itu dibuka dengan tarian khas Melayu, diikuti dengan tarian khas Betawi, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi.
Tak ketinggalan, upacara penutupan Peparnas 2021 juga turut menampilkan tarian adat dari Provinsi Aceh dan Sumatera Utara, yang bakal menjadi tuan rumah bersama pesta olahraga nasional disabilitas itu pada 2024 mendatang, sebelum ditutup dengan tarian khas Papua.
Upacara penutupan Peparnas Papua juga dimeriahkan oleh penampil utama grup musik ibu kota, Kotak. Ada tiga lagu yang akan dinyanyikan Tantri dkk., yakni 'Sayap-sayap Garuda', 'Terbang' dan 'Tendangan dari Langit.'
Tak hanya itu, ada pula penampilan lain seperti pertunjukan cahaya menggunakan pesawat tanpa awak (drone) serta pertunjukan musik oleh musisi asli Papua.
Pada Peparnas ke-16, kontingen Papua sukses merebut gelar juara umum dari Jawa Barat, yang meraih tahta tersebut di Peparnas 2016 di rumah sendiri.
Kontingen Papua finis di peringkat pertama klasemen perolehan medali dengan mengumpulkan 125 emas, 85 perak, 85 perunggu, diikuti Jawa Barat di posisi kedua dengan 102 emas, 85 perak, dan 69 perunggu.
Sementara itu, posisi ketiga dihuni kontingen Jawa Tengah dengan 88 emas, 55 perak, dan 72 perunggu. (*)