Gresik, Jatim (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik, Jawa Timur, menyebut debit air Kali Lamong di wilayah setempat mulai naik, akibat tingginya curah hujan di wilayah setempat.
"Akibat hujan dengan intensitas tinggi di wilayah hulu Kali Lamong, menyebabkan tinggi muka air Kali Lamong saat ini naik signifikan,” ujar Kepala BPBD Gresik Tarso Sagito di Gresik, Kamis.
Tarso mengatakan, tercatat ada empat desa di Kecamatan Balongpanggang dan satu desa di Benjeng yang mengalami banjir akibat naiknya debit tersebut, namun tidak parah seperti tahun sebelumnya.
"Sungai sepanjang 64 kilometer juga mulai meluap menggenangi jalan dan area persawahan di dua kecamatan. Untuk desa terdampak di Kecamatan Benjeng adalah Desa Lundo," katanya.
Ia mengatakan, naiknya debit Kali Lamong juga membuat jalan lingkungan Desa Lundo tergenang air setinggi lutut kaki orang dewasa, termasuk, menggenangi area persawahan yang ada di desa setempat seluas 15 hektare.
Tarso menyebut, saat ini jajaran BPBD Gresik terus melakukan koordinasi dengan Muspika Benjeng dan Balongpanggang. Termasuk, dengan Pemdes yang terdampak bencana guna pendataan dan monitoring lebih lanjut.
"Memang luapan Kali Lamong itu sudah menjadi momok tahunan warga Gresik selatan. Apabila musim hujan datang, Kecamatan Balongpanggang, Benjeng, hingga Cerme memiliki potensi besar kebanjiran," katanya.
Tarso mengaku, dirinya telah melakukan mitigasi daerah rawan bencana, bahkan, sejumlah perahu darurat juga sudah disiagakan dan berada di desa-desa.
“Petugas kami terus memantau ketinggian air di Kali Lamong, saat ini debit air kali sudah meningkat tapi di beberapa titik masih aman," katanya. (*)