Magetan (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan, Jawa Timur membentuk Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) guna menekan kerugian akibat bencana, baik korban jiwa maupun material.
Sekretaris BPBD Magetan Ardian mengatakan di wilayah itu terdapat sebanyak 25 organisasi masyarakat tentang kesiapsiagaan dan tanggap bencana.
"Dengan terbentuknya FPRB maka akan menjadi satu dan kompak dalam menanggapi bencana di Magetan yang rawan terjadi," ujarnya dalam kegiatan Pelatihan Mitigasi Bencana dan Pembentukan FPRB di Aula Prodi DIII Kebidanan Kampus Magetan, Selasa.
Ia menjelaskan terbentuknya FPRB tersebut juga sebagai wadah konsultasi dan partner bagi Pemkab Magetan guna mengurangi risiko bencana di daerah itu.
"Pelatihan mitigasi bencana dan terbentuknya FPRB, akan sangat efektif untuk mengurangi risiko bencana di daerah rawan bencana di Magetan sehingga dapat mengurangi kerugian jiwa, harta, dan sebagainya," katanya.
Selain itu, pelatihan mitigasi bencana juga digelar untuk memberikan wawasan dan kesadaran kepada masyarakat tentang bagaimana mengurangi dampak bencana sehingga warga Magetan di daerah rawan bencana semakin tanggap.
Ia menambahkan secara garis besar bencana di kategorikan menjadi tiga, yaitu bencana alam, non-alam, dan sosial.
"Pelatihan mitigasi bencana ini dapat mengurangi risiko saat terjadinya bencana, karena pada dasarnya semua bencana yang terjadi merupakan tanggung jawab kita bersama," katanya.
Sesuai rencana, pelatihan mitigasi bencana oleh BPBD Magetan tersebut akan digelar selama tiga hari, 28-30 September 2021.
Sesuai pemetaan BPBD setempat, wilayah Kabupaten Magetan rawan terjadi bencana karena berada di lereng Gunung Lawu dan DAS Bengawan Solo. Bencana alam yang mengancam adalah tanah longsor, banjir bandang, angin puting beliung, maupun banjir.
BPBD Magetan bentuk Forum Pengurangan Risiko Bencana
Selasa, 28 September 2021 22:37 WIB