Surabaya (ANTARA) - Pertumbuhan kredit dari sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) menjadi pendorong kinerja positif Bank Jatim, yaitu tumbuh 14,62 persen (yoy) atau tercatat Rp7,25 triliun, sesuai catatan kinerja perusahaan hingga Juni 2021.
Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman dalam siaran persnya di Surabaya, Rabu, menjelaskan tingginya pertumbuhan kredit sektor UMKM juga membuat catatan portofolio bank milik Pemprov Jatim itu mengalami pertumbuhan positif.
"Meskipun di tengah pandemi, kami tetap mampu mencatatkan pertumbuhan kredit yang positif yaitu tumbuh 8,72 persen (yoy) atau sebesar Rp42,60 triliun," kata Busrul.
Portofolio positif ini, kata Busrul, membuat Bank Jatim dengan kode emiten BJTM dapat menjadi pilihan calon investor untuk dapat berinvestasi di kondisi ekonomi yang masih diliputi ketidakpastian.
Setelah UMKM, pertumbuhan kredit tertinggi selanjutnya adalah komersial yang tumbuh 13,39 persen atau tercatat Rp10,63 triliun dan kredit di sektor konsumsi yang tumbuh 5,26 persen atau tercatat Rp24,72 triliun.
Ia mengatakan, komposisi rasio keuangan Bank Jatim pada periode Juni 2021 antara lain Return on Equity (ROE) tercatat sebesar 18,54 persen, Net Interest Margin (NIM) sebesar 5,06 persen, dan Return On Asset (ROA) 2,31 persen.
"Selama pandemi, Bank Jatim juga aktif berpartisipasi dalam mendukung program yang dicanangkan oleh Pemerintah melalui restrukturisasi kredit," katanya.
Sementara itu, sampai Juni 2021, Bank Jatim telah melakukan restrukturisasi kredit sebesar Rp2,56 triliun atau 6,02 persen dari total penyaluran kredit Bank Jatim.
"Dengan portofolio pertumbuhan laporan keuangan yang kami paparkan, maka pandemi COVID-19 yang melanda dunia menjadi salah satu tantangan terberat yang dihadapi setiap elemen masyarakat, pemerintah, pelaku usaha, tidak terkecuali industri perbankan," katanya.(*)