Kigali, Rwanda (ANTARA) - Kementerian Peternakan Pantai Gading melaporkan kemunculan wabah flu burung H5N1 yang sangat patogen di negara itu, terbaru dari sejumlah negara Afrika Barat yang mengumumkan wabah tersebut, lansir media setempat pada Kamis (19/8).
Pengujian mengonfirmasi kemunculan virus setelah sejumlah besar unggas di komune Grand Bassam mulai mati pada 20 Juni, menurut laporan surat kabar setempat The Abidjan.
"Pantai Gading telah mengidentifikasi wabah flu burung H5N1 yang sangat patogen di dekat ibu kota komersial Abidjan dan telah mengambil langkah-langkah untuk mencegah penularannya," bunyi laporan tersebut, mengutip Kementerian Peternakan.
Disebutkan bahwa arus keluar masuk unggas telah dibatasi di daerah Grand Bassam, yang berjarak sekitar 42 km dari Abidjan, dan impor unggas dari negara-negara terinfeksi lainnya juga ditangguhkan.
Tanpa menyebutkan angka, kementerian mengatakan unggas-unggas itu telah dimusnahkan di sekitar wabah.
Selain Pantai Gading, yang terakhir kali mengumumkan wabah flu burung pada 2006 dan 2015, Togo dan Ghana dikabarkan memusnahkan ribuan unggas setelah adanya temuan kasus pada Juni hingga Juli.
Niger, Burkina Faso, Nigeria, Mauritania dan Senegal tahun ini juga melaporkan temuan virus tersebut.
Virus H5N1 dapat menginfeksi sejumlah jenis burung, terutama yang diternakkan, seperti ayam, angsa, kalkun dan bebek.
Sumber: Anadolu (*)