Sampang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sampang, Jawa Timur mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di pedesaan melalui pemanfaatan program tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibilty/CSR) dari salah satu bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Menurut Bupati Sampang Slamet Junaidi di Sampang, Kamis, langkah itu dilakukan sebagai upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di pedesaan, mengingat di masa pandemi ini pertumbuhan ekonomi rendah, bahkan minus hingga 2 persen lebih.
"Masyarakat desa sangat terdampak dengan kondisi ini. Oleh karenanya, kami bekerja sama dengan BRI dan mengambil kebijakan agar CSR perusahaan ini bisa dialokasikan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di pedesaan," katanya.
Tahun ini, sambung dia, BRI mengalokasikan CSR sebesar Rp150 juta dan bantuan CSR itu diperuntukkan bagi pembangunan infrastruktur di tiga desa di Kabupaten Sampang, yakni Desa Sokobanah Tengah, dan Desa Sokobanah Laok, Kecamatan Sokobanah, serta Desa Karang Anyar, Kecamatan Ketapang, Sampang.
Pembangunan infrastruktur di Desa Sokobanah, yakni membangun tebing penahan jalan, di Desa Sokobanah Laok untuk membangun jalan rabat beton, sedangkan di Desa Karang Anyar untuk pengaspalan jalan.
Bupati menjelaskan bantuan CSR dari BRI itu sangat berarti bagi pemkab dan masyarakat Sampang, mengingat saat ini sebagian alokasi anggaran untuk pembangunan direalokasi untuk penanganan COVID-19.
"Kepada aparat desa, kami telah meminta agar dana itu dimanfaatkan semaksimal mungkin, dikelola dengan baik agar manfaatnya banyak dirasakan masyarakat," ujar bupati.
Sebelumnya, Pimpinan Cabang BRI Sampang Iwan Dwi Cahyono menuturkan pemberian CSR tahun ini difokuskan untuk sektor pembangunan infrastruktur sesuai usulan pemerintah daerah serta kebutuhan masyarakat.
Ke depan, pihaknya akan terus menjalin komunikasi intensif dengan pemerintah daerah agar bisa memberikan bantuan yang bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.
"Karena APBD Sampang direalokasi, sehingga kami ikut bergerak menyukseskan visi misi pembangunan pak bupati," kata Iwan.
Selain pembangunan infrastrutur, kebutuhan mendesak lainnya yang juga dibutuhkan masyarakat guna mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi di era pandemi COVID-19, yakni bantuan modal usaha.
Dalam rapat dengar pendapat yang digelar DPRD Sampang bersama pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Sampang beberapa waktu lalu menyebutkan saat ini daya beli masyarakat menurun drastis, bahkan tidak sedikit para pelaku usaha mikro di pedesaan gulung tikar.
Terkait hal itu, Bupati Slamet Junaidi meminta agar semua pihak bergerak cepat, tanggap dan mencari solusi atas kondisi memprihatinkan yang kini dihadapi masyarakat Sampang.
"Mari kita berjuang dan bergerak bersama-sama untuk mengatasi keadaan ini," ajak bupati.