Surabaya (ANTARA) - Pemulihan ekonomi di masa pandemi COVID-19 menjadi prioritas dari Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surabaya, Jawa Timur, Tahun 2021-2026.
"Pemulihan ekonomi masuk dalam prioritas RPJMD Surabaya 2021-2026 karena Pilkada Surabaya dilakukan pada saat masih masa pandemi COVID-19," kata Wakil Ketua DPRD Surabaya A.H. Thoni di Surabaya, Selasa.
Menurut dia, pandemi COVID-19 sudah berimplikasi pada perekonomian di Kota Surabaya, maka untuk pemulihannya perlu ada konsep yang jelas. Konsep tersebut mulai dari bagaimana menghidupkan kembali perekonomian, mulai lapis bawah, menengah, dan atas.
"Jangan sampai satu sisi saja yang dibenahi ekonominya misal, ekonomi di level atas saja," ujarnya.
Thony menerangkan, dari tiga lapisan kelompok ekonomi baik level bawah, menengah, dan atas semunya saling terkait tidak bisa diceraikan (dipisah).
Ia mencontohkan, ketika perekonomian Surabaya di level atas kokoh sementara di level bawah kedodoran, maka ini akan menganggu roda pembangunan Kota Surabaya, sebaliknya begitu juga.
"Sehingga terjadi penurunan daya beli masyarakat dan ekonomi tersungkur, seperti krisis ekonomi negeri ini di era 1997-an. Ini yang kita tidak inginkan di saat pandemi COVID-19," ujarnya.
Ia kembali mengatakan, maka ketiga kelompok ekonomi tadi diharapkan untuk saling sinergi karena kondisi ekonomi sudah menurun sejak awal pandemi COVID-19.
Ia berharap Pemkot Surabaya segera mempercepat perbaikan ekonomi seperti termaktub dalam RPJMD Surabaya 2021-2026 yang disahkan DPRD Surabaya dalam rapat paripurna yang digelar pada Senin (16/8).
"Mumpung kondisi saat ini COVID-19 di Surabaya sedang landai, maka Pemkot Surabaya cepat melakukan relaksasi dari semua kelompok ekonomi, agar spirit usaha kembali bergairah," katanya.
Ia memprediksi, jika Pemkot Surabaya pada Agustus ini cepat melakukan recoveri ekonomi, maka dipastikan pada Oktober-November 2021 perekonomian Kota Surabaya bisa moncer lagi.
"Apalagi jika level PPKM turun jadi level 3 atau 2, ini momen untuk menggenjot ekonomi lebih tinggi lagi," katanya. (*)