Kediri (ANTARA) - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengajak kepada kepala puskesmas untuk mencermati data lapangan hasil tracing warga yang terkonfirmasi positif COVID-19, sebagai upaya penanganan COVID-19.
Wali Kota mengemukakan pemerintah kota terus berupaya agar bisa menekan penyebaran COVID-19, salah satunya dengan intensif melakukan tracing. Hal itu dilakukan demi mencegah timbulnya klaster baru.
"Agar selanjutnya data tracing tersebut bisa segera ditindaklanjuti di lapangan agar tidak muncul klaster-klaster baru," katanya dalam acara koordinasi penanganan COVID-19 Kediri (Kopi Paid) di Kediri, Jawa Timur, Jumat.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri Fauzan Adima menyampaikan pentingnya analisa data lapangan. Jika petugas sudah mendapatkan laporan, dianjurkan segera diidentifikasi sehingga bisa ditangani lebih cepat.
"Jika sudah ada kasus, maka segera diidentifikasi klasternya, sehingga penyebarannya lebih cepat bisa dihentikan," kata Fauzan.
Ia pun mengimbau pada masyarakat jika ada warga yang meninggal karena sakit yang bergejala mirip flu, segera melapor ke kelurahan atau puskesmas. Warga juga dianjurkan tidak takut untuk dilakukan tracing, demi mengantisipasi penyebaran virus.
"Yang sering terjadi adalah masyarakat enggan melaporkan kejadian meninggal kepada petugas, sehingga tidak diketahui apakah perlu pemakaman secara protokol kesehatan atau tidak," kata dia.
Kepala Puskesmas Wilayah Campurejo Purnanti Kipnandari mengungkapkan di wilayah kerjanya juga ditemukan warga meninggal dengan gejala mirip COVID-19, sehingga perlu dilakukan testing. Dari 37 sasaran, terdapat 11 orang yang hasilnya terkonfirmasi positif.
"Setelah kami melakukan tanya jawab pada pihak keluarga, ternyata riwayat sakit dan obatnya mengarah pada COVID-19," kata Purnanti Kipnandari.
Purnanti juga menyampaikan klaster temuan tersebut dari acara takziah yang sempat dihadiri warga. Hal ini disimpulkan setelah dilacak runtutan kegiatan yang dilakukan warga dan hasil tracing.
"Jenazah dikebumikan tanpa protokol pemakaman COVID-19 dan banyak tetangga melayat," kata Purnanti.
Dinas Kesehatan Kota Kediri mendata, pada Kamis (5/8) terdapat 3.041 orang yang telah terkonfirmasi positif COVID-19. Ada 688 orang yang masih dirawat, 2.096 orang telah sembuh dan 257 orang telah meninggal dunia.