Menteri Kesehatan Budi Gunadi berharap percepatan penanganan COVID-19 yang melanda Desa Sawotratap, Sidoarjo, dengan memperkuat sinergitas empat pilar di wilayah tersebut.
"Perkuat sinergitas empat pilar, TNI, Polri, pemerintah desa dan Puskesmas atau bidan desa, terkait kesembuhan warga yang terkonfirmasi COVID-19," ujarnya dalam keterangan tertulis.
Ia juga meminta supaya memperhatikan betul setiap perkembangan warga yang menjalani isolasi mandiri. "Termasuk upaya 3T dan penerapan disiplin protokol kesehatan ke masyarakat," ujarnya.
Usai mengunjungi Posko PPKM Mikro di Desa Sawotratap, Menkes RI, Panglima TNI, Kapolri didampingi jajaran Forkopimda Jawa Timur dan Kabupaten Sidoarjo, memberangkatkan bantuan sosial PPKM Darurat di halaman Mal Pelayanan Publik Sidoarjo.
"Secara nasional bansos berjumlah 70.000 paket sembako dan 2.500 ton beras agar secepatnya disalurkan kepada warga terdampak PPKM Darurat Jawa-Bali," ujar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebelum memberangkatkan bansos PPKM Darurat di Sidoarjo.
Seluruh jajaran TNI-Polri juga telah diinstruksikan untuk segera melakukan percepatan penyaluran bansos PPKM Darurat kepada masyarakat, terutama untuk warga yang perekonomiannya terdampak akibat pandemi COVID-19. Tidak hanya percepatan, Kapolri juga menekankan agar penyalurannya dikawal dan tepat sasaran.
Kapolri mengatakan saat ini yang harus ditekan adalah mobilitas masyarakat sebagai upaya memutus rantai penularan COVID-19, khususnya di daerah. "Mau tidak mau kita harus menjaga mobilitas dengan melaksanakan upaya-upaya pembatasan. Kepatuhan pada aturan PPKM Darurat juga harus ditingkatkan," tuturnya.
Sementara itu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyampaikan bahwa untuk menghadapi COVID-19 diperlukan peran dari masyarakat. Jika diibaratkan kondisi saat ini sedang menghadapi peperangan menghadapi musuh yang tidak kelihatan. "Ada strategi defensif-ofensif untuk menghadapi COVID-19," kata Panglima TNI.
Strategi pertama, yaitu defensif dengan patuhi protokol kesehatan 5M dan melaksanakan vaksinasi, sehingga diharapkan pertahanan diri akan kuat. Strategi selanjutnya adalah ofensif, yaitu bagaimana menyerang musuh yang tidak kelihatan tersebut. Strategi tersebut, adalah tugas tenaga kesehatan, di antaranya testing, tracing dan treatment.
"Saat ini perlu bersama-sama menunjukkan peran masing-masing untuk melawan musuh yang tidak kelihatan ini," katanya.