Pemerintah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, menggunakan gedung balai diklat di Desa Terusan,Kecamatan Gedeg, sebagai rumah isolasi pasien COVID-19 orang tanpa gejala atau OTG.
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati yang juga Ketua Satgas COVID-19 Kabupaten Mojokerto, Rabu, di Mojokerto mengatakan pemaksimalan gedung diklat dimaksudkan menutupi keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) pada sejumlah rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan yang kini kondisinya sudah penuh.
"Dari 35 bed yang tersedia di gedung diklat, hingga Selasa (13/7) 2021 sudah terisi 15 orang pasien. Adapun rinciannya, yakni bed pasien laki-laki terpakai delapan dan kosong 14, serta bed pasien perempuan terpakai tujuh dan sisa kosong sebanyak delapan bed," katanya.
Ia mengawasi langsung semua proses pelayanan dan kelengkapan fasilitas yang ada. Bupati bahkan menyapa beberapa orang pasien yang dirawat dengan tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19 ekstraketat.
Sebelum menilik rumah isolasi di Kecamatan Gedeg, Bupati terlebih dahulu melakukan pengecekan serupa pada Puskesmas Modopuro Kecamatan Mojosari, yang saat ini menyediakan layanan rapid antigen dan usap PCR untuk masyarakat umum.
Bupati memberi arahan kepada nakes terkait pelayanan dan penanganan pasien COVID-19, baik OTG, bergejala ringan maupun berat, ketentuan pemulasaran jenazah COVID-19 sesuai panduan Kemenkes, hingga panduan bagaimana mengawasi warga yang melakukan isolasi mandiri di rumah.
"Nanti tolong disediakan leaflet informasi untuk pasien terpapar COVID-19 yang isolasi mandiri, dan tolong dirancang informasi tentang hal-hal yang harus, maupun yang tidak perlu dilakukan saat isolasi mandiri," katanya.
Bupati tidak lupa berterima kasih kepada pasien puskesmas yang sedang melakukan swab, maupun yang tengah melakukan isolasi mandiri. Bupati mengapresiasi warga masyarakat, yang sudah sangat teredukasi tentang bahaya COVID-19, namun tetap memiliki tanggung jawab menjaga sesama.
"Atas nama Pemerintah Kabupaten Mojokerto, kami menyampaikan terima kasih kepada semua warga masyarakat. Kita harus terus waspada dengan pandemi ini, namun tetap saling bahu membahu menghadapinya. Warga yang sehat, ada yang bantu menyuplai makanan untuk tetangga yang sedang isolasi mandiri, tentunya dibantu pula oleh desa. Kegotongroyongan ini sangat bagus, saya sangat mengapresiasi," demikian Ikfina Fahmawati.