Magetan (ANTARA) - UPTD Puskesmas Bendo di wilayah Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, sukses melaksanakan program yang berjuluk "Jek-Mil" atau Ojek Ibu Hamil, yakni suatu layanan kesehatan khusus bagi ibu hamil guna menekan kasus kematian ibu hamil dan bayi di wilayah setempat.
Inisiator Jek-Mil, Iin Rosita, mengatakan inovasi Jek-Mil muncul dari adanya kendala yang dihadapi oleh ibu-ibu hamil di wilayah tersebut yang kesulitan mencari kendaraan umum untuk memeriksakan kandungannya ke puskesmas setempat.
"Selain itu juga minimnya suami SIAGA (Siap Antar Jaga) yang semakin menyulitkan bumil untuk memeriksakan kandungannya kala itu," ujar Iin Rosita di Magetan, Kamis.
Menurut dia, Jek-Mil dibentuk pada tahun 2018. Saat itu cakupan Jek-Mil baru dua dari 16 desa di Kecamatan Bendo dengan anggota tujuh kader "driver" Jek-Mil. Seiring berjalannya waktu, pada tahun 2019 cakupan Jek-Mil meningkat menuju 13 desa dengan jumlah driver sebanyak 43 orang.
Bahkan, program Jek-Mil Puskesmas Bendo Magetan telah berhasil masuk Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2021 tingkat nasional yang diselenggarakan Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB).
"Kecamatan Bendo terdiri dari 16 desa, dimana 13 desa sudah terlayani Jek-Mil. Kini, kami sedang mempersiapkan Jek-Mil menuju Top 45 Inovasi Pelayanan Publik dengan mengikuti prosedur Kemenpan-RB," katanya.
Ia menjelaskan, melalui Jek-Mil, para ibu kader yang disediakan puskesmas setempat menjadi tukang ojek bagi ibu hamil dengan memberikan pelayanan antar dan jemput serta pendampingan selama proses pemeriksaan kehamilan. Para kader kebanyakan dari sejumlah posyadu setempat dan tetangga sekitar ibu hamil.
Hal itu sesuai dengan Permenkes Nomor 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan yang di antaranya menyebutkan bahwa setiap ibu hamil wajib mendapatkan pelayanan sesuai standar pemeriksaan lengkap. Hal itu bertujuan untuk mendeteksi dini adanya risiko atau kelainan pada ibu dan atau janinnya sedini mungkin.
Selain itu, inovasi Jek-Mil oleh bidan Puskesmas Bendo juga bertujuan untuk mencegah terjadinya kematian ibu dan atau bayi melalui peningkatan cakupan pemeriksaan "Antenatal Care" (ANC) yang terpadu.
Yakni, meliputi pemeriksaan kehamilan untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental pada ibu hamil secara optimal, sehingga mampu menghadapi masa persalinan, nifas, menghadapi persiapan pemberian ASI secara eksklusif, serta kembalinya kesehatan alat reproduksi dengan wajar.
"Selain itu, program ini juga menyediakan transportasi khusus untuk ibu hamil dan mendorong meningkatkan peran serta masyarakat pada upaya kesehatan ibu dan anak di wilayah Bendo," katanya.
Iin menambahkan, ojek ibu hamil tersebut gratis tanpa dipungut biaya bagi masyarakat yang membutuhkan. Seiring dengan perjalanan waktu, kini layanan Jek-Mil mendapat perhatian dan bantuan dari pemerintah desa melalui anggaran APBDes.
Bupati Magetan Suprawoto mengapresiasi inovasi para bidan Puskesmas Bendo dengan program Jek-Milnya.
"Inovasi ini untuk menekan angka kematian ibu dan anak. Selain itu, juga sebagai pelopor agar UPTD puskesmas lain menerapkan inovasi-inovasi baru di wilayahnya masing-masing," kata Bupati Suprawoto.
Sesuai data, sejak bergulir, program Jek-Mil berhasil meningkatkan capaian ANC dari 59,42 persen (2017) menjadi 107 persen (2020). Serta berhasil menekan jumlah kematian bayi di wilayah setempat dari 8 bayi (2017) menjadi 5 bayi (2020) dan menekan kematian ibu bersalin di angka 0.
Bupati berharap program Jek-Mil Puskesmas Bendo mampu menembus Top 45 Inovasi Pelayanan Publik di tingkat nasional.
Puskesmas Bendo Magetan sukses laksanakan layanan "Jek-Mil"
Kamis, 8 Juli 2021 21:31 WIB