Jember (ANTARA) - Rumah Sakit Paru milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur di Kabupaten Jember menyiagakan tenda darurat untuk mengantisipasi lonjakan pasien COVID-19 di kabupaten setempat.
"Ada tenda darurat dengan kapasitas 16 tempat tidur dan hal itu disiapkan bila terjadi lonjakan kasus COVID-19," kata Direktur RS Paru Jember dr. Sigit Kusumajati saat dikonfirmasi via telepon di Jember, Senin.
Berdasarkan data, jumlah tempat tidur di ruang ICU RS Paru Jember untuk pasien COVID-19 pada Senin ini sebanyak delapan tempat tidur dan sudah terpakai semua, sedangkan total tempat tidur di ruang isolasi sebanyak 49 tempat tidur dan yang sudah terpakai sebanyak 43 tempat tidur.
"Tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit (bed occupancy rate/BOR) mencapai 87,76 persen dan data tersebut bisa berubah setiap harinya," tuturnya.
Awalnya RS Paru Jember menyiapkan sebanyak 30 tempat tidur untuk pasien yang terkonfirmasi positif, kemudian jumlah tersebut bertambah menjadi 49 tempat tidur seiring dengan peningkatan warga yang terpapar virus Coronaa di Kabupaten Jember.
"Kami memiliki enam ruangan isolasi khusus (RIK), namun yang difungsikan empat RIK dengan jumlah 49 tempat tidur karena ketersediaan jumlah tenaga kesehatan yang juga terbatas," katanya.
Ia menjelaskan tenda darurat tersebut merupakan cadangan terakhir yang akan digunakan pihak RS Paru, apabila enam RIK sudah terpakai semua dan untuk mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19.
"Untuk RIK 1 dan 2 digunakan untuk merawat pasien COVID-19 dalam kondisi kritis (ruang ICU), sedangkan RIK 3 dan 4 digunakan untuk pasien COVID-19 dengan gejala berat," ujarnya.
Data Satgas Penanganan COVID-19 Jember menyebutkan penambahan kasus positif COVID-19 pada Minggu sebanyak 42 kasus baru, 32 pasien sembuh, dan tiga orang meninggal dunia, sehingga total kasus terkonfirmasi positif hingga 4 Juli 2021 sebanyak 7.620 kasus, kemudian 6.784 pasien sembuh, dan 536 pasien yang meninggal dunia.*
RS Paru Jember siagakan tenda darurat antisipasi lonjakan pasien COVID-19
Senin, 5 Juli 2021 15:26 WIB