Tulungagung (ANTARA) - Sadar akan pentingnya jaminan kesehatan, Ari Anggraeni (42) atau yang akrab dipanggil Eni akhirnya memutuskan mendaftar Program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) pada awal tahun 2020 lalu.
Keputusan ikut dalam kepesertaan mandiri di JKN-KIS itu diakui Eni cukup terlambat, mengingat program ini telah diluncurkan beberapa tahun lalu oleh pemerintah.
Namun, Eni akhirnya memahami bahwa memiliki jaminan kesehatan akan sangat membantu dalam hal biaya ketika berobat.
"Saya dulu pernah sakit, dan berobat umum. Ternyata kena biaya mahal, kurang lebih Rp2 jutaan, karena harus menjalani foto rontgen dan beli obatnya. Waktu itu sakit maag. Nah, sejak saat itu akhirnya saya putuskan untuk ikut BPJS," ungkap Eni.
“Alhamdulillah mudah-mudahan tidak sakit. Dan sampai sekarang saya belum pernah pakai BPJS, tetapi membayar iuran rutin," ucap-nya.
Bersyukur, Eni sudah tidak pernah sakit lagi semenjak saat itu. Meskipun sudah sehat dan terdaftar sebagai peserta JKN-KIS, wanita yang sehari-harinya sebagai wiraswasta ini mengaku tidak keberatan membayar iuran setiap bulan.
Memiliki JKN-KIS saja sudah cukup membuatnya tenang. Eni percaya dengan adanya Program JKN-KIS, banyak masyarakat yang terbantu.
Menurutnya, biaya akan menjadi kendala. Tidak hanya bagi yang sedang sakit, tetapi juga keluarga yang lain ketika tidak menggunakan JKN-KIS. Kendala ini tentu akan memperburuk kondisi masyarakat yang sedang sakit.
“Saya sudah melihat sendiri, BPJS benar-benar meringankan beban biaya orang yang sakit, yang memang mahal. Jika tidak ada BPJS mungkin orang-orang yang sakit dan keluarganya akan menanggung beban biaya berobat, karena terkendala biaya akhirnya tidak diteruskan berobatnya dan makin parah sakitnya,” katanya.
Warga asli Kabupaten Jombang ini memiliki JKN-KIS untuk mempersiapkan sakit atau musibah yang bisa datang kapan saja.
Eni berharap melalui program JKN-KIS, BPJS Kesehatan bisa meningkatkan kualitas layanan di fasilitas kesehatan dan bisa terus membantu masyarakat.
"Kita berdoa mudah-mudahan tidak sakit, tetapi setidaknya membuat kita tenang dengan adanya jaminan kesehatan dari BPJS. Untuk BPJS agar terus meningkatkan kualitas fasilitas kesehatan-nya dan bisa terus pro-rakyat. Terima kasih dengan adanya BPJS, masyarakat sangat terbantu," ujarnya. (adv/ar/ck)
Advertorial
Punya JKN-KIS, Eni Merasa Tenang
Senin, 21 Juni 2021 23:20 WIB
Saya dulu pernah sakit, dan berobat umum. Ternyata kena biaya mahal, kurang lebih Rp2 jutaan, karena harus menjalani foto rontgen dan beli obatnya. Waktu itu sakit maag. Nah, sejak saat itu akhirnya saya putuskan untuk ikut BPJS