Surabaya (ANTARA) - Kasus aktif COVID-19 di Kota Surabaya, Jawa Timur, mengalami kenaikan dari sebelumnya yang hanya 170 orang, namun data dari dinas kesehatan setempat menyebut hingga Rabu (16/6) mencapai 190 orang.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Surabaya, Kamis, mengatakan, pihaknya berupaya terus mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 setelah mendapat data Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya tersebut.
"Kami terus berkomitmen mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 dengan melakukan swab test (tes usap) massal tidak hanya di pasar tapi juga di pusat perbelanjaan," katanya.
Menurut dia, Dinkes Surabaya terus menggelar tes COVID-19 baik tes cepat antigen maupun tes usap secara massal di sejumlah tempat keramaian, seperti halnya Pasar Atom pada Senin (14/6) dan Pusat Grosir Surabaya (PGS) pada Selasa (15/6) dan Mal BG Junction Surabaya pada Rabu (16/6).
"Tes usap massal itu menyasar kepada seluruh pegawai serta pengunjung mal. Ini sebagai salah satu upaya untuk menekan laju penyebaran COVID-19 di Surabaya," ujarnya.
Selain itu, Cak Eri-sapaan akrab Wali Kota Eri menyatakan, bahwa Satgas COVID-19 Surabaya meminta kepada seluruh warga untuk memperketat protokol kesehatan dimanapun berada. Ia juga memastikan, untuk tes usap massal yang digelar di mal tersebut, menyasar kepada seluruh pedagang dan pengunjung.
"Kalau pengunjung diambil secara acak. Kami gunakan tes usap PCR jadi mudah-mudahan hasilnya cepat keluar," katanya.
Selain itu, kata dia, percepatan vaksinasi juga terus dilakukan dengan menyasar di berbagai kalangan. Terbaru, Cak Eri juga sudah meminta Kepala Dinkes Surabaya untuk melakukan pendataan bagi masyarakat berusia di atas 18 tahun.
Melalui pendataan itu, lanjut dia, maka diketahui berapa jumlah masyarakat yang mendaftar vaksinasi COVID-19 dengan sasaran 18 tahun ke atas. Nantinya data tersebut akan dikirimkan ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) agar mendapatkan jumlah vaksinasi sesuai sasaran yang diperlukan. Sehingga tujuan percepatan vaksinasi bagi seluruh lapisan masyarakat bisa tercapai.
"Saya sampaikan, meskipun warga telah mendapatkan vaksin bukan berarti abai pada protokol kesehatan (prokes). Mari sama-sama menjaga kota ini, tolong prokesnya," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Surabaya Febria Rachmanita sebelumnya mengatakan, jumlah sasaran tes usap massal di Mal BG Junction Surabaya mencapai 418 orang. Dari jumlah tersebut, terdiri dari 370 orang karyawan dan 48 orang lainnya adalah pengunjung mal.
"Untuk yang KTP Surabaya ada 250 orang. Kemudian KTP non-Surabaya 168 orang," katanya. (*)