Situbondo (ANTARA) - Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Situbondo, Karna Suswandi akan kembali mengintensifkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) seiring melonjaknya warga setempat tertular Coronavirus.
"Penambahan kasus COVID-19 sebanyak pada Kamis (10/6) kemarin bertambah 14 orang, dan total hingga siang ini sebanyak 27 kasus. Padahal, bulan lalu nol," ujar Karna Suswandi yang juga Bupati Situbondo, Jawa Timur, Jumat.
Oleh karena itu, lanjut dia, sebagai upaya antisipasi lonjakan kasus COVID-19, pemkab mengintensifkan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), mulai dari tingkat kabupaten hingga desa/kelurahan.
Katanya, Apel Bersama Pengedalian COVID-19 yang dilaksanakan hari ini, untuk menyemangati satgas COVID-19 kabupaten, kecamatan hingga desa, agar terus menyosialisasikan kepada masyarakat agar tetap disiplin protokol kesehatan, dengan mencuci tangan, menggunakan masker, dan menghindari kerumunan.
"Kami intensifkan PPKM karena kasus COVID-19 terus bertambah. Bulan kemarin nol sekarang sudah 27 kasus. Satgas terus menyosialisasikan tentang prokes, hingga paham dan menyadari pentingnya prokes untuk mencegah penularan virus corona," ucap Bung Karna, sapaan bupati.
Ia juga meminta kepada masyarakat untuk tidak keluar kota terlebih dulu, serta kegiatan yang menimbulkan kerumunan juga ditunda. Menurut ia, Pemkab Situbondo juga akan berkirim surat ke lembaga pesantren di Situbondo, termasuk lembaga lainnya agar patuh dan disiplin dalam penerapan prokes.
"Harapan kami kasus COVID-19 di Bangkalan (Madura), Kudus dan Lamongan serta daerah lainnya tidak terjadi di Situbondo. Jangan sampai Situbondo mengalami hal yang sama," tuturnya.
Sementara itu, Komandan Kodim 0823/ Situbondo Letkol Inf Neggy Kuntagina mengaku telah menginstruksikan seluruh jajarannya untuk aktif menyosialisasikan prokes COVID-19 kepada masyarakat.
"Kami sudah menekankan kepada seluruh jajaran koramil, Babinsa termasuk unsur Forkopimca maupun unsur satgas desa untuk menyosialisasikan kembali prokes, karena kami lihat banyak warga yang mulai abai terhadap prokes," katanya.
Dandim Neggy menyatakan berkomitmen mengawal dan mendampingi pemerintah daerah dalam melaksanakan operasi penegakan disiplin prokes, seperti mencuci tangan, bermasker, dan menghindari kerumunan.
"Kami pihak TNI akan mengawal dan mendampingi pemerintah daerah dalam melaksanakan operasi penegakan disiplin," ucapnya. (*)