Surabaya (ANTARA) - Fakultas Vokasi Universitas Airlangga Surabaya menggandeng sejumlah industri dunia usaha kerja (IDUKA) guna mengaplikasikan program link and match bagi mahasiswa.
"Program studi di Fakultas Vokasi Unair harus link and match dengan industri. MoU ini tidak hanya tanda tangan tapi harus langsung diaplikasikan," kata Dekan Fakultas Vokasi Unair Prof. Anwar Ma’ruf di sela acara "Meet and Greet Fakultas Vokasi Universitas Airlangga dengan dunia industri" di Surabaya, Jumat.
Prof. Anwar mencontohkan salah satu aplikasi program link and match adalah kerja sama dengan Bank Syariah Indonesia (BSI). Dalam kerja sama itu, mahasiswa Vokasi Unair bisa kuliah atau magang di BSI selama dua semester.
"Kurikulum nanti disesuaikan dengan IDUKA. Contohnya BSI Nanti akan merekrut mahasiswa untuk bekerja di sana, sehingga mahasiswa Vokasi Unair bisa magang dan bekerja di sana," katanya.
Melalui kerja sama ini juga Fakultas Vokasi Unair akan meramu kurikulum yang akan dijabarkan di praktik kerja indutri seperti apa yang dibutuhkan IDUKA.
"Sebab kurikulum vokasi ini kan beda dengan akademik. Di vokasi 60 persen pembelajaran dalam bentuk praktik, 40 persen dalam bentuk teori. Sedangkan di akademisi kebalikannya. Di S1 lulusan paham betul dengan teori, tapi kalau di vokasi teorinya tahu tapi praktiknya juga siap sesuai kurikulum," ujarnya.
Sementara itu Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menyambut baik digelarnya acara Meet and Greet Fakultas Vokasi Universitas Airlangga dengan dunia industri.
"Dengan acara ini ada MoU yang kongkret antara fakultas vokasi unair dengan perusahaan tersebut. Ini penting untuk menyediakan pendidikan yang relevan pada hari ini," katanya.
Emil memaparkan bahwa Dirjen Vokasi telah bekerja sangat erat bersama Pemerintah Provinsi Jatim dalam menyusun program-program baik di tingkat SMK yang merupakan kewenangan pemprov.
"Kemudian nanti lanjut arahnya ada D2, akselerasi jadi lulusan SMK bisa menambahkan setengah tahun belajar dan satu tahun magang terbimbing untuk mendapat D2 atau sekalian mengambil sarjana terapan atau D4. Hal itu untuk menciptakan SDM yang punya keterampilan di level kompetitif," ujarnya.(*)