Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, mengimbau masyarakat untuk melaksanakan Shalat Idul Fitri 2021 di rumah karena saat ini masih pandemi COVID-19.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengemukakan saat ini kasus COVID-19 di Kota Kediri masih terdapat kasus tambahan. Guna mengantisipasi penyebaran COVID-19, ia menganjurkan agar masyarakat mematuhi aturan yang telah diberlakukan.
"Kota Kediri kondisinya saat ini sama seperti awal COVID-19. Penambahan kasus aktifnya berkisaran 1-3 kasus setiap harinya. Kalau setelah libur atau 14 hari setelah libur pasti angkanya melonjak. Contoh setelah ada hari libur panjang tahun lalu penambahannya jadi 13, 15, 18 kasus yang tercatat," katanya di Kediri, Sabtu.
Wali Kota sangat berharap seluruh pihak ikut serta mendukung program pemerintah demi menekan penyebaran COVID-19. Hal itu diharapkan agar kasus bisa semakin ditekan.
"Maka dari itu saya mohon dukungan dan bantuan dari Pak Kapolres, Pak Dandim dan ulama untuk membantu Pemerintah Kota Kediri supaya bisa mengikuti petunjuk dari pusat sehingga kita bisa menekan (kasus COVID-19). Jangan sampai kejadian di India terulang di Indonesia," ujar dia.
Lebih lanjut, Mas Abu, sapaan akrabnya juga menjelaskan dibanding tahun lalu saat ini penyebaran COVID-19 kini kasusnya sudah meluas. Untuk itu Pemerintah Kota Kediri terus melakukan antisipasi agar tidak terjadi lonjakan kasus. Pemerintah Kota Kediri juga melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki zona. Hal ini dilakukan agar ekonomi di Kota Kediri dapat tetap berjalan.
"Kalau kita jaga bersama-sama maka In syaa Allah angkanya datar-datar saja dan tidak akan terjadi lonjakan kasus," ujar dia.
Dirinya juga menambahkan pemerintah kota juga memerhatikan pekerja migran Indonesia (PMI) yang baru pulang. Guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, salah satunya COVID-19, pemkot membuat tempat karantina.
"Pemerintah Kota Kediri juga fokus menangani kepulangan pekerja migran. Sekarang di setiap kelurahan ada tempat karantina. Oleh provinsi kami diimbau untuk menggunakan tempat karantina untuk pekerja migran dan kami harus jaga ini. PPKM mikro yang ada di kelurahan sudah berjalan bagus. Kami juga mohon anjuran ini juga dijalankan. Karena kalau semua bisa berjalan maka Insya Allah kita bisa mengantisipasi dan memperkecil penyebaran COVID-19," kata dia.
Kapolres Kediri Kota AKBP Eko Prasetyo mengatakan saat ini semua pihak harus bersama-sama menjaga agar tidak terjadi lonjakan COVID-19 di Kota Kediri. Kepulangan pekerja migran juga menjadi fokus Forkopimda Kota Kediri. Apalagi menurut data sekitar 15.000 pekerja migran akan kembali ke Jawa Timur.
"Untuk SE ini baru terbit tanggal 6 Mei 2021, sehingga ada ketentuan apa-apa saja yang boleh dilakukan tergantung dari zonanya. Untuk sementara Shalat Idul Fitri dilaksanakan di rumah masing-masing karena kita masih berada di zona oranye (jingga)," kata Kapolres Kediri Kota.
Ia juga mengatakan, pemerintah kota sudah berupaya dengan optimal untuk menekan penyebaran COVID-19.
"Sebenarnya kalau di Kota Kediri kita sudah tekan penyebarannya dan sangat bagus. Untuk ke zona kuning kurang sedikit lagi," kata dia.
Selain dianjurkan shalat Idul Fitri di rumah, pelaksanaan takbir keliling di Kota Kediri juga ditiadakan. Untuk takbir bisa dilakukan di masjid dan mushala secara terbatas maksimal 10 persen dari kapasitas dan memerhatikan protokol kesehatan ketat.
Selain itu, kegiatan takbir juga bisa dilakukan secara virtual. Untuk open house maupun halal bihalal di lingkungan kantor maupun komunitas juga tidak diberikan izin. Sedangkan silaturahmi dalam rangka Idul Fitri hanya dilakukan bersama keluarga terdekat.
Di Kota Kediri, hingga Jumat (7/5) terdapat 1.376 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19. Terdapat empat orang yang masih dirawat, 1.229 orang telah sembuh, dan 143 orang telah meninggal dunia. (*)
Pemkot Kediri imbau masyarakat Shalat Id di rumah
Minggu, 9 Mei 2021 13:04 WIB