Surabaya (ANTARA) - Kolaborasi komunitas yang tergabung dalam Komunitas Indonesia Timur Area (KITA) mendeklarasikan program Tanggap Bencana (Tagana) KITA, Senin, yang diikuti sekitar 1.018 komunitas dari berbagai latar belakang dan profesi melalui zoom meeting di 64 kota dan daerah di wilayah Indonesia Timur.
Tiga gabungan komunitas besar, seperti Bold Riders, SuperFriends, dan Heppiii Community turut menjadi bagian utama dari program "Tagana KITA".
Edward Rustanto, salah satu penggagas lahirnya Tagana KITA menjelaskan bahwa program ini merupakan langkah lanjutan dari berbagai program sosial yang telah dilakukan dengan melibatkan kolaborasi seribuan komunitas di berbagai kota/kabupaten di Indonesia timur.
"Kami menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh komunitas yang selalu mengambil inisiatif dalam berbagai aksi kemanusiaan. Lahirnya program Tagana KITA ini juga didorong oleh jiwa-jiwa solidaritas dan totalitas dari para komunitas yang bergerak nyata dalam setiap peristiwa bencana. Terima kasih
untuk jiwa sosial dan kemanusiaan teman-teman komunitas semua," jelas Edward dalam acara deklarasi melalui daring di Surabaya, Senin.
Suharto, Bapak Komunitas Indonesia, menyampaikan dukungannya atas lahirnya program Tagana KITA yang semakin menunjukkan pentingnya kehadiran komunitas dalam kehidupan bermasyarakat. Apalagi banyak kegiatan komunitas yang melibatkan kolaborasi komunitas Indonesia Timur mampu meringankan beban masyarakat.
"Masih teringat akhir tahun lalu, kita buat program donor darah yang melibatkan ratusan komunitas dan berhasil mengumpulkan ribuan kantong darah untuk PMI. Saya bangga bahwa KITA selalu berada di depan dalam banyak kegiatan kemanusiaan. Selamat dan sukses untuk Tagana KITA," kata Suharto.
CEO PT Inspirasi Indonesia Maju (Inspire) Bayu Surya Pamugar Sugeng, salah satu inisiator Tagana KITA, mengatakan ada tiga program utama yang menjadi fokus program ini, yakni pertama adalah KITA Peduli. Nantinya komunitas di dorong membangun kepedulian jika ada peristiwa bencana. Misalnya, melalui pengiriman relawan ke lokasi bencana atau penggalangan dana kemanusiaan dan lainnya.
Fokus kedua adalah KITA Berbagi. Program ini adalah salah satu cara komunitas di berbagai daerah di Indonesia timur untuk berbagi dengan memberikan donasi atau bantuan lainnya ke lokasi bencana.
Ketiga adalah KITA Bangkit. Program ini lebih fokus pada aktivitas pemulihan di daerah bencana. Seperti bantuan psikiater bagi anak-anak korban bencana hingga kegiatan lain yang mendorong korban bencana dapat menjalani kehidupannya normal kembali.
"Tiga program kegiatan itu sesungguhnya sudah biasa dilakukan oleh rekan-rekan komunitas. Dengan Tagana KITA, kami berharap kegiatan itu akan membawa dampak yang lebih luas karena melibatkan lebih banyak komunitas di banyak daerah," kata Bayu.
Pangarso Suryotomo dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyambut positif hadirnya program Tagana KITA. Program berbasis komunitas ini dapat menjadi contoh peran penting masyarakat dalam menanggulangi kebencanaan di Indonesia.
"Secara geografis Indonesia ini rawan bencana. Dengan semakin banyak yang terlibat untuk membantu, berarti kita semakin kuat," ujarnya saat menjadi pembicara dalam deklarasi Tagana KITA.
Pada kesempatan itu, Ahmad Sholikhin dari Bold Riders Banjarmasin sempat menyampaikan contoh aksi nyata yang dilakukan komunitasnya saat terjadi bencana banjir di Kalimantan Selatan pada Januari 2021.
"Saat itu, kami menggalang donasi dan mendapat dukungan juga dari Bold Riders Jayapura, Tulungagung, serta Pangkalan Bun. Semoga dengan lahirnya Tagana KITA, kolaborasi antarkomunitas di Indonesia timur semakin kuat," ucapnya.