Kediri (ANTARA) - Warsidi, musisi biola (volinis) yang sering menghibur warga Kediri dalam berbagai acara, atau yang dikenal Mbah War (75), meninggal dunia setelah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Gambiran Kota Kediri akibat sakit yang dideritanya.
Direktur RSUD Gambiran Kota Kediri dr Fauzan Adima M.Kes. mengemukakan Mbah War meninggal dunia karena penyakit paru-paru dan jantung. Tim medis sudah berusaha melakukan tindakan medis untuk menolong pasien.
"Almarhum sempat dirawat dua hari di rumah sakit setelah dijemput Tim Home Care Peduli dari kediamannya. Segenap keluarga besar RSUD Gambiran Kediri menyampaikan duka mendalam atas kepergian almarhum," kata dr Fauzan Adima di Kediri, Rabu.
Fauzan Adima menjelaskan kondisi kesehatan Mbah War ini diketahui memburuk pada 8 April 2021 dan langsung dilaporkan kepada Tim Home Care Peduli RSUD Gambiran Kota Kediri. Pada hari itu juga, Mbah War dievakuasi dari kediamannya untuk dirawat di RSUD Gambiran Kediri.
Yang bersangkutan setelah dirawat kondisinya membaik. Ia juga bisa berjalan kembali setelah menjalani rangkaian tindakan medis.
Karena berangsur membaik, Mbah War diizinkan pulang ke rumahnya pada tanggal 15 April 2021. Selama di rumah Tim Home Care Peduli RSUD Gambiran Kediri terus memantau kondisi kesehatannya. Dokter mendiagnosa yang bersangkutan mengalami gangguan paru-paru dan jantung.
Namun, kesehatan yang bersangkutan kembali memburuk pada tanggal 26 April 2021 dan kembali dijemput Tim Home Care Peduli RSUD Gambiran Kota Kediri ke rumah sakit pukul 22.00 WIB. Ia juga menjalani perawat intensif selama dua hari, hingga ia meninggal dunia.
Koordinator Home Care Peduli RSUD Gambiran, Kristika Sadtyaruni mengatakan dirinya bersama Tim Home Care selalu menemani Mbah War, baik saat dirawat di rumah maupun rumah sakit.
"Tadi malam saya masih menemani Mbah War sampai pukul 22.15 WIB di ruang perawatan," kata Kristika.
Sebagai psikolog, Kristika berusaha membangkitkan semangat sembuh Mbah War melawan penyakitnya. Dia juga sempat menyanyikan salah satu lagu Chrisye yang disukai Mbah War.
"Kami sudah berjuang merawat Mbah War. Termasuk Pak Lurah Ngadiredjo yang membantu kami melakukan perawatan di rumah," kata Kristika.
Mbah War lahir di Kediri, 9 April 1951. Ia adalah salah satu pendiri Kelompok Musik Allegro, yang sering tampil di acara-acara baik di gedung maupun di hotel. Ia menyukai biola dan sering pentas menghibur penonton. Semasa hidupnya, Mbah War juga pernah menjadi anggota Dewan Kesenian Kota Kediri (DK3). (*)