Surabaya (ANTARA) - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau setempat mengevaluasi penempatan satgas kebersihan di setiap kawasan menyusul adanya refocusing anggaran dampak pandemi COVID-19.
"Pak wali kota beberapa kali juga memberikan arahan agar satgas kebersihan itu harus mengerti, tugasnya apa, mulai kerja dan selesainya jam berapa hingga wilayah-wilayah yang harus dibersihkan itu dimana saja?," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya Anna Fajriatin saat bersih-bersih di Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Rabu.
Selain itu, kata Anna, wali kota juga ingin melakukan evaluasi terkait seberapa kemampuan satu orang satgas membersihkan kawasan. Ini diharapkan agar ke depan jumlah satgas yang ditempatkan di setiap kawasan itu dapat menjangkau.
Sebetulnya, lanjut dia, ada beberapa kawasan yang sebelumnya DKRTH menggandeng kerja sama dengan pihak ketiga untuk pembersihan. Namun, karena adanya refocusing anggaran dampak dari pandemi COVID-19, sehingga tahun ini kerja sama itu tidak dilakukan.
Bahkan, wali kota juga memberikan solusi agar satu orang satgas tanggung jawab wilayahnya bisa dibuat per kilometer. Selanjutnya, untuk kilometer berikutnya bisa dibebankan atau menjadi tanggungjawab satgas yang lain.
"Jadi pak wali kota ingin agar jalur protokol itu tidak kotor, bersih dari sampah-sampah daun ataupun ranting pohon," ujarnya.
Bersih-bersih di Jalan Ahmad Yani tersebut ternyata juga diikuti Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Bahkan, wali kota tak segan terjun langsung membantu satgas menyapu daun-daun kering di kawasan itu.
Setelah melakukan bersih-bersih di median Jalan Ahmad Yani Surabaya, Eri Cahyadi kemudian memantau kebersihan ke beberapa jalan protokol lain seperti ke Jalan Sukomanunggal hingga kawasan Banyuurip. (*)
Eri Cahyadi minta penempatan satgas kebersihan di Surabaya dievaluasi
Rabu, 28 April 2021 18:39 WIB