Gresik (ANTARA) - Aparat Kepolisian Resor Kabupaten Gresik, Jawa Timur, melakukan sterilisasi pengunjung ibadah kebaktian di gereja sebagai upaya menjaga situasi kamtibmas dan kondusivitas serta memberikan rasa aman serta nyaman umat Kristiani dalam melaksanakan ibadah.
Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto di Gresik, Minggu, mengatakan sterilisasi ini dilakukan setelah terjadinya aksi teror bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Jalan Kajaolalido, MH Thamrin, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).
Ia mengatakan langkah sterilisasi gereja merupakan standar operasional prosedur (SOP) yang harus dilakukan sebelum kegiatan kebaktian gereja berlangsung.
"Petugas berkoordinasi dengan petugas pengamanan dari gereja dan memberikan imbauan kepada pengurus gereja dan jemaat yang hadir untuk selalu menerapkan 5 M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas)," katanya.
Selain itu, petugas juga melakukan pengecekan dan pemeriksaan identitas dan barang bawaan jemaat sebelum memasuki gereja untuk mengantisipasi orang-orang yang tidak dikenal guna menghindari adanya hal yang tidak diinginkan.
"Apa yang kami lakukan ini sebagai upaya untuk memberikan rasa aman dan nyaman terhadap umat Kristiani dalam melaksanakan ibadah sehingga para jemaat Kristiani semakin khusuk dan nyaman dalam melaksanakan ibadah," katanya.
Ia mengatakan ada enam gereja di wilayah Gresik Kota yang dilakukan sterilisasi, yaitu Gereja Kemah Tabernakel, Gereja St Perawan Maria, Gereja GKJW, Gereja GBI Rock, Gereja Pantekosta dan Gereja Kristus Injili.
Sementara itu, Kapolsek Balongpanggang AKP Tulus yang melakukan sterilisasi di Gereja Betani Desa Brangkal, Kecamatan Balongpanggang, mengatakan kegiatan sterilisasi diperlukan untuk menjamin rasa aman, sehingga kegiatan kebaktian dapat berjalan dengan khidmat.
AKP Tulus berharap umat kristiani dan masyarakat tidak terpengaruh pihak manapun, karena sudah ada kegiatan pengamanan yang bertujuan memberikan rasa aman dan nyaman bagi jemaah umat kristiani.
"Hal ini sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat khususnya kepada umat Kristiani yang sedang melaksanakan ibadah dan dalam pelaksanaan kebaktian tersebut tetap mematuhi protokol kesehatan," katanya