Surabaya (ANTARA) - Aparat kepolisian mengamankan sebanyak enam orang anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) setelah Kongres XXXI organisasi tersebut di Islamic Center Surabaya, Selasa (23/3) malam diwarnai kericuhan hingga mengakibatkan kaca di salah satu gedung pecah.
"Kami melihat (kongres) sampai sekarang berjalan. Namun, ada miskomunikasi di antara mereka sehingga ada yang membanting kursi. Lalu atas permintaan panitia, kami amankan enam orang dan masih dalam pemeriksaan," kata Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta di lokasi Kongres XXXI HMI, Rabu dini hari.
Irjen Nico mengungkapkan hingga pukul 04.00 WIB, pihaknya masih mengamankan jalannya kongres di Islamic Center.
"Ada dua hal yang menjadi fokus pengamanan. Pertama sidang kongres dan yang kedua rombongan dari Makassar sebanyak 1.303 orang," katanya.
Di dalam pola pengamanan tersebut, Polda Jatim melakukan pendekatan kepada anggota HMI asal Makassar yang berjumlah 1.303 orang. Polda Jatim atas bantuan dari Pemprov Jatim dan TNI membagi mereka ke mes-mes TNI yang ada di Surabaya.
"Alhamdulillah rombongan bisa mengerti dan turut mengamankan kota Surabaya dari sisi keamanan dan COVID-19," ujarnya.
Selanjutnya fokus utama pihak kepolisian adalah mengamankan jalannya sidang. Hingga pukul 04.00 masih berlangsung pleno 2 menuju pleno 3. Namun kongres harus diskors karena sempat diwarnai kericuhan.
"Untuk itu kami melaksanakan pengamanan ini atas permintaan dari panitia dan pemerintah provinsi karena ini aset Jatim," katanya.
Irjen Nico menegaskan pihaknya dan jajaran mendukung jalannya kongres. Menurutnya HMI adalah organisasi yang sudah lama dan sudah mengerti terkait demokrasi.
Mengenai kongres yang harusnya selesai pada Senin (22/3), Irjen Nico mengaku panitia telah mengirimkan permintaan agar kongres diperpanjang karena ada beberapa hal yang belum selesai.
Permintaan tersebut juga disampaikan ke Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto.
"Sesuai surat hari ini harus selesai. Jika tidak selesai saya serahkan kepada panitia. Saya kira mereka sudah dewasa. Saya yakin HMI bisa menyelesaikannya," ujarnya. (*)