Surabaya (ANTARA) - Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Armuji diminta bangkitkan usaha mikro kecil menengah (UMKM) sebagai upaya pemilihan ekonomi saat pandemi usai dilantik di Gedung Grahadi, Kota Surabaya, Jumat.
"Pemulihan ekonomi harus menjadi salah satu prioritas utama dalam program kerja wali kota dan wakil wali kota terpilih," kata anggota Komisi D DPRD Surabaya Herlina Harsono Njoto di Surabaya.
Selain itu, lanjut dia, Eri-Armuji diharapkan juga membuka lapangan pekerjaan serta menggiatkan kembali berbagai sektor usaha di Kota Surabaya.
"Itu harus dilakukan secara komprehensif," ujarnya.
Tidak hanya itu, lanjut dia, penanganan pandemi COVID-19 harus terus dilakukan secara masif dan terstruktur agar Kota Surabaya harus segera masuk zona hijau.
Herlina mengatakan sebaiknya Eri-Armuji tidak terpaku pada program 100 hari kerja. Menurutnya program 100 hari kerja memang populis dan dilakukan pada hampir setiap kepala daerah yang baru dilantik.
"Tapi program kerja yang sustainable dan bersinergi dengan setiap elemen yang ada di Kota Surabaya jauh lebih penting. Sinergi dengan DPRD maupun segenap jajaran di Pemerintah Kota Surabaya, harus dilakukan secara cepat, tepat, dan cermat," katanya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya menyatakan, ingin segera melakukan percepatan dalam pemulihan ekonomi di masa pandemi COVID-19. Untuk itu, ia menggandeng kalangan pengusaha yang tergabung dalan Kadin untuk mencapai target tersebut.
"A world-class business environment, itulah Surabaya ke depan. Ekosistem bisnis di Surabaya harus kelas dunia. Apa saja itu ekosistem bisnis? mulai dari SDM, infrastruktur, sistem perizinannya, kesiapan tenaga kerja, dukungan pemerintah, dan sebagainya. Semuanya harus berkelas dunia. Kemudahan berbisnis di Surabaya terus kita tingkatkan," kata Eri.
Untuk mewujudkan itu, Eri menyebut, sinergitas antara pemerintah kota dengan pengusaha adalah hal wajib. Sebab dengan begitu dunia usaha akan tetap bisa bergeliat dan membuka lapangan pekerjaan di tengah pandemi COVID-19 yang masih melanda.
"Apalagi dalam konteks menghadapi dampak pandemi COVID-19, butuh sinergi pemerintah dan dunia usaha, sehingga kita bisa buka kembali lapangan kerja untuk rakyat," kata mantan Kepala Bappeko Surabaya itu. (*)