Nganjuk (ANTARA) - Sebanyak 12 korban tanah longsor di Desa Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, berhasil ditemukan oleh petugas dan 10 orang di antaranya meninggal dunia.
"Untuk musibah bencana tanah longsor di Dusun Selopuro, sebanyak 21 orang tertimbun. Kemudian dari hasil evakuasi, 12 orang berhasil ditemukan," kata Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat di Nganjuk, Senin.
Baca juga: SAR: Empat orang tewas tertimbun longsor di Nganjuk
Ia mengatakan dari 12 orang itu, 10 orang dinyatakan meninggal dunia, sedangkan dua orang lainnya berhasil selamat. Saat ini, kedua korban itu masih dirawat di puskesmas untuk pemulihan dari lukanya.
Seluruh korban tersebut dirawat oleh petugas medis. Pemeriksaan jenazah dilakukan langsung oleh Tim Inafis Polda Jawa Timur yang sengaja datang ke lokasi, untuk mempercepat proses identifikasi.
Baca juga: BPBD: Empat dari korban longsor yang hilang di Nganjuk ditemukan
Dengan ditemukannya 12 orang korban tanah longsor tersebut, saat ini masih ada sembilan orang korban. Mereka hingga kini masih dalam pencarian.
Petugas gabungan dari BPBD Kabupaten Nganjuk, juga dibantu oleh TNI/Polri serta relawan. Untuk memudahkan evakuasi, petugas mengerahkan tiga alat berat. Dari jumlah itu, satu alat berat kecil, sedangkan dua lainnya besar.
Baca juga: Korban meninggal di Ngetos-Nganjuk bertambah
Petugas terus mengoperasionalkan alat berat itu mencari para korban yang diduga masih tertimbun reruntuhan tanah longsor yang berada di belakang rumah mereka.
Kondisi rumah para korban terletak di area perbukitan dengan bagian belakang adalah bukit. Model rumah mereka seperti terasiring.
Baca juga: Sekitar 23 orang di Nganjuk belum ditemukan setelah tanah longsor
Rumah warga yang terkena tanah longsor juga hancur. Namun, beberapa barang ada yang berhasil diselamatkan dan ditaruh sementara di dekat masjid, yang juga sejajar dengan rumah mereka. Namun, masjid itu tidak terkena tanah longsor.
Sementara itu, saat ini warga yang berhasil selamat juga masih tinggal di tempat pengungsian. Lokasinya berada di sekolah dasar, yang dekat dengan posko utama di Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk.
Warga sementara memang tinggal di sekolah dasar, namun kesehatan mereka juga tetap dipantau petugas medis. Lokasi puskesmas juga berada di depan kantor kecamatan, dekat dengan lokasi pengungsian, sehingga lebih mudah dalam pengawasan.
Warga yang sebelumnya juga dirawat di puskesmas, mengalami luka ringan saat ini sudah diperbolehkan pulang dari puskesmas. Namun, mereka tetap dipantau kesehatannya oleh petugas medis yang selalu berkunjung.
Petugas medis yang datang pun juga mengenakan atribut lengkap, mengingat saat ini masih pandemi COVID-19. Warga pun juga mengenakan masker demi mencegah penyebaran COVID-19.
Dua belas korban tanah longsor di Nganjuk ditemukan, 10 orang meninggal
Senin, 15 Februari 2021 20:17 WIB