Gresik (ANTARA) - Wakil Bupati Gresik Mohammad Qosim menilai pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) efektif menekan penularan COVID-19 di wilayahnya.
"Alhamdulillah pelaksanaan PPKM di Gresik berlangsung efektif. Dari grafik harian pertambahan kasus COVID-19 di sini terlihat sudah melandai dibandingkan pekan sebelumnya," kata Qosim saat memimpin rapat evaluasi pelaksanaan PPKM di Ruang Mandala Bakti Praja di Gresik, Jawa Timur, Rabu.
Qosim mengatakan bahwa penambahan kasus COVID-19 di Gresik paling banyak berasal dari transmisi lokal (1.559 kasus).
Penularan virus corona, menurut data Pemerintah Kabupaten Gresik, paling banyak terjadi di Kecamatan Manyar (885 kasus) diikuti Kecamatan Kebomas (820 kasus), Kecamatan Gresik (557 kasus), Kecamatan Driyorejo (518 kasus), dan Kecamatan Menganti (509 kasus).
Pemerintah Kabupaten Gresik sudah mulai melaksanakan vaksinasi COVID-19 untuk mengendalikan penularan virus corona.
"Kami menyampaikan progress perkembangan (cakupan) vaksinasi di Gresik saat ini sudah mencapai 62 persen, dan ke depan pelaksanaan vaksinasi akan terus ditingkatkan," kata Qosim.
Guna mempercepat pelaksanaan vaksinasi, menurut dia, pemerintah daerah menambah tempat pelayanan vaksinasi dari 56 menjadi 100 tempat serta menambah jumlah petugas pelaksana vaksinasi dari 500 orang menjadi 1.000 orang.
Qosim juga mengimbau warga tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19 meski pemerintah sudah melaksanakan vaksinasi dan PPKM berakhir.
"Harapan kami sebagai pemerintah, kasus positif COVID-19 di Kabupaten Gresik bisa dikendalikan. Saat ini klaster sudah terpetakan sampai ke tingkat desa dan kelurahan," katanya. (*)