Kediri (ANTARA) - Pengurus Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Kediri, Jawa Timur, mengimbau para jemaatnya untuk tetap di rumah selama perayaan Natal 2020 sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
Pendeta Kurniawan dari GKJW Kediri mengemukakan penyelenggaraan ibadah Natal 2020 ini dilakukan secara daring. Umat juga ada yang hadir untuk ibadah di gereja, tetapi sangat terbatas.
"Kami sudah melaksanakan ibadah virtual sejak Minggu 29 Maret sampai dengan hari ini. Sedangkan ibadah konvensional 'kenormalan baru' sejak Minggu 27 Juni 2020," kata Pendeta Kurniawan di Kediri, Senin.
Pihaknya sangat menghormati keputusan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar yang telah mengeluarkan Surat Edaran No.443.2/100/419.031/2020 tentang Antisipasi Penyebaran Corona Virus Disease 2019 pada Bulan Desember 2020 dan Tahun Baru 2021. Salah satunya imbauan untuk pelaksanaan Natal 2020. Penyelenggaraan Natal di gereja dilaksanakan secara daring dengan menghadirkan umat di gereja secara terbatas dan tetap melaksanakan protokol kesehatan secara ketat.
Menurut Pendeta Kurniawan, syarat untuk mengikuti ibadah di gereja juga ketat. Jemaat harus mematuhi protokol kesehatan yang berlaku. Selain itu jemaat juga harus dalam kondisi sehat. Sebelum masuk, jemaat dicek suhu, cuci tangan dengan sabun, dan wajib mengenakan masker. Selain mengenakan masker, petugas mengenakan faceshield. Selama peribadahan, pintu semua pintu gereja dibuka yaitu satu pintu masuk, tiga pintu keluar dan pendingin ruangan (AC) juga dimatikan.
Jumlah jemaat pun juga dibatasi tidak boleh melebihi 50 persen dari kapasitas gedung. Oleh sebab itu, jemaat juga diimbau untuk datang tepat waktu sebagaimana jadwal yang sudah ditentukan sehingga tidak terjadi penumpukan.
"Sedangkan untuk pelaksanaan Natal di luar ibadah, imbauan Pak Wali sudah kami muat dalam warta jemaat yang terbit 13 Desember 2020," kata Pendeta Kurniawan.
Dalam warta GKJW Jemaat Kediri memuat Surat Majelis Agung No.622/VII/12/2020 tentang imbauan peringatan Natal 2020 yaitu mengimbau agar tetap di rumah, apabila tidak ada kepentingan mendesak yang mengharuskan keluar rumah.
Selain itu, tidak bepergian ke luar kota terutama kota-kota yang masuk zona merah. Tidak melakukan silaturahmi ke tetangga. Kearifan lokal tersebut bisa diganti dengan silaturahmi lewat daring.
Jemaat dianjurkan tetap melakukan protokol kesehatan. Imbauan itu ditujukan kepada seluruh warga termasuk jemaat induk, cajem Semampir, dan pepathan-pepathan.
Di Kota Kediri, kasus yang terkonfirmasi positif COVID-19 per Minggu (20/12) mencapai 578 orang. Dari jumlah itu, 69 orang masih dirawat, 25 orang masih dipantau, 452 sudah sembuh dan 32 orang meninggal dunia.
GKJW Kediri imbau jemaatnya tetap di rumah selama perayaan Natal
Senin, 21 Desember 2020 22:40 WIB