Pemkot Malang beri lampu hijau gelar wisuda tatap muka

Malang (ANTARA) - Pemerintah Kota Malang memberikan lampu hijau kepada perguruan tinggi di wilayah setempat untuk menggelar wisuda secara tatap muka dengan menerapkan beberapa aturan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Malang dr Husnul Muarif mengatakan bahwa ada beberapa hal yang harus dipenuhi oleh penyelenggara wisuda, yakni universitas yang ada di wilayah Kota Malang, Jawa Timur.

"Lembaga yang akan melakukan kegiatan, misalnya wisuda, harus memberitahukan rencana tersebut kepada Satgas COVID-19," kata Husnul di Kota Malang, Senin.

Menurut Husnul, pemberitahuan dari lembaga penyelenggara kepada Satgas Penanganan COVID-19 Kota Malang tersebut, di antaranya waktu pelaksanaan acara, tempat acara, termasuk jumlah wisudawan yang akan hadir.

Husnul menjelaskan jika perguruan tinggi akan mewisuda kepada kurang lebih 200 orang mahasiswa harus menyediakan tempat yang memiliki kapasitas mencapai 3.000 orang. Hal tersebut bertujuan penerapan protokol kesehatan secara ketat.

"Misalnya, ada 200 wisudawan ditambah kedua orang tua, yakni 400 orang, total ada 600 orang. Dengan jumlah tersebut, minimal kapasitas tempatnya harus 3.000 orang," kata Husnul.

Husnul menambahkan dengan data-data yang disampaikan oleh penyelenggara tersebut, Satgas Penanganan COVID-19 Kota Malang akan melakukan evaluasi. Dari data tersebut akan dikeluarkan rekomendasi kepada penyelenggara.

"Nanti akan diberikan rekomendasi, apakah bisa dilaksanakan, dilaksanakan dengan catatan, atau tidak bisa dilaksanakan. Jumlah (wisudawan) melihat dari kapasitas tempat yang dipakai," kata Husnul.

Saat ini, Kota Malang masih berada pada zona oranye atau zona dengan risiko sedang penyebaran COVID-19. Diharapkan dalam waktu yang tidak lama lagi bisa masuk pada wilayah yang memiliki risiko rendah penyebaran virus corona atau zona kuning.

Tercatat secara keseluruhan di Kota Malang terdapat 2.216 kasus konfirmasi positif COVID-19. Dari jumlah tersebut, 1.983 orang dilaporkan sembuh, 227 orang meninggal dunia, dan sisanya masih ada dalam perawatan.