Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Pengasuh Pondok Pesantren Al-Fattah Talangsari Kabupaten Jember, Jawa Timur KH Afton Ilman Huda atau biasa disapa Gus Afton meninggal dunia pada Minggu (8/11) malam dan dimakamkan di tempat pemakaman keluarga di sekitar pesantren pada Senin pagi.
Cicit ulama kharismatik NU KH Muhammad Siddiq tersebut meninggal dunia dalam usia 56 tahun dengan meninggalkan satu orang istri Anjar Suthiyatul Munawaroh dan tiga orang anak yakni Farhana Balajalillah, Iklil Daud Attqiy, dan M. Adam A.
"Kakak saya meninggal dunia setelah perjalanan pulang dari Banyuwangi dan mengeluh capek, namun masih sempat meminta kepada istrinya untuk dibuatkan nasi goreng," kata adik Gus Afton, Ira M. Zahiroh.
Setelah makan nasi goreng, Gus Afton rebahan disamping istrinya sambil meminta dipijit dan tidak lama kemudian tiba-tiba pingsan.
"Istrinya langsung meminta keponakan yang bekerja sebagai perawat untuk mengecek kondisinya dan saat itu diketahui bahwa Gus Afton sudah meninggal dunia," tuturnya.
Menurutnya tidak ada riwayat sakit atau apapun sebelum perjalanan ke Banyuwangi dan menduga terkena serangan jantung, sehingga keluarga besar Ponpes Al Fattah ikhlas atas kepergiannya.
"Kedua putranya sudah dikabari tentang kabar duka itu, namun keduanya masih menempuh pendidikan di Al- Azhar Mesir, sehingga hanya putri pertamanya yang bisa hadir saat pemakaman," katanya.
Ira mengatakan Gus Afton dikenal keluarga sebagai orang yang ahli dalam menjaga tali silaturahmi baik di internal keluarga maupun alumnus santri di Ponpes Al-Fattah.
"Setiap kali pergi ke luar kota selalu menyempatkan diri untuk singgah di rumah kerabat keluarga atau alumnus ponpes yang dilalui sepanjang perjalanan," ucap Ira yang juga istri Kepala Biro LKBN ANTARA Bali itu.
Selain sebagai salah satu Pengasuh Ponpes Al Fattah Talangsari Jember, Gus Afton juga dikenal sebagai Mantan Syuriah PCNU Jember, dosen tetap di Universitas Islam Jember (UIJ) dan mantan anggota DPRD Jember.
Beliau juga dikenal sebagai penulis buku tentang biografi dan sejarah alim ulama di Jember dengan beberapa karyanya di antaranya "Thariqoh Sang Kiai" dan "Biografi Mbah Shiddiq Jember". (*)