Surabaya (ANTARA) - Siswa SMKN 6 Surabaya, Ignatius Bagus Dewanata meraih emas pada kompetisi nasional Festival Lomba Ketrampilan Siswa Nasional (LKSN) bidang kuliner yang digelar secara daring karena pandemi COVID-19.
Ignatius Bagus Dewanata ditemui di sekolah setempat, Senin mengatakan dia meraih medali emas setelah mengikuti kompetisi ia lakukan di dapur rumahnya.
"Kalau lomba luring semua sudah disiapkan. Nah, kalau sekarang semua harus saya siapkan sendiri. Bahkan untuk menyesuaikan standar lomba, alat dari sekolah dibawa ke rumah saya. Jadi dapur rumah sepenuhnya dirombak untuk lomba," kata pria yang akrab disapa Bagus ini.
Berbagai perlangkapan yang biasa di laboratorium sekolah seperti meja dan perlengkapan masak mulai dari boiling pan, pan fyring, grilling hingga oven dibawa ke dapur Bagus.
"Lomba diadakan dua hari, untuk membuat masakan Indonesia dan masakan kontinental. Selama dua hari itu dapur saya pakai, keluarga juga ikut menyemangati lihat saya kompetisi," ujarnya.
Meskipun semua bahan, alat hingga bahkan praktik memasak telah disiapkan dengan maksimal, Bagus mengaku sempat kesulitan saat beberapa tahapan lomba yaitu saat harus membuat masakan dengan bahan dari mystery box.
Dia mengungkapkan bahan dari mystery box berbeda dengn bahan yang ia coba saat persiapan.
"Saat bagian masakan Indonesia saya latihan memakai udang, ternyata mystery box-nya cumi. Akhirnya saya merubah bahan lainnya hingga jadi menjadi roll seafood," katanya.
Tak hanya saat masakan Indonesia, saat masakan kontinental, ia juga mendapat mystery box berupa singkong. Padahal dia latihan memakai ubi, kentang dan pasta, tapi isi mysteri box malah singkong.
"Akhirnya saya bikin mashed cassava. Ternyata enak, jadi memang sudah latihan masak berbagai makanan, tinggal modifikasi bahan," katanya.
Digelar secara daring, Bagus mengaku dibantu timnya dari jurusan Multimedia untuk menyiapkan pengambilan gambar secara live. Pasalnya untuk sekali proses live ia membutuhkan waktu selama tiga jam kemudian istirahat 30 menit.
Selain itu dilanjutkan proses masak live selama 30 menit dan plating hingga mengirim foto akhir masakan dengan durasi 30 menit.
Guru pembimbing SMKN 6 Surabaya Nirma Dwi Utami mengungkapkan lomba secara daring ini menjadi pengalamn baru pihaknya. Sehingga sekitar guru dan siswa dari jurusan Tata Boga dan Multimedia dilibatkan untuk membantu.
"Dari awal saya sudah yakin anak ini bisa, tinggal dimotivasi kemauan anak. Saya juga menekankan agar Bagus mempelajari bahan, teknik memasak dan ketepatan waktu dalam memasak," katanya. (*)